"Jalur 2, Kereta jurusan Tanah Abang siap diberangkatkan"
Begitu pengumuman yang saya dengar saat memasuki gerbang stasiun kereta pagi ini. Sambil lirik jam, saya percepat langkah. Wah betul saja, jam 06:35 waktu jam tangan saya. Sementara kereta biasanya berangkat sesuai waktunya jam 06:41. Memang sudah hampir beberapa bulan ini saya selalu mepet waktu untuk bisa masuk ke KRL karena ada tugas tambahan di pagi hari yaitu mengantar dua bidadari kecil menuju sekolahnya, ditambah jalan yang memutar lebih jauh untuk masuk ke stasiun.
Melihat gerbong yang sedikit kosong, saya langsung masuk. Cari tempat yang dekat dengan gantungan tangan, letakkan tas diatas, pasang kacamata untuk baca-baca berita pagi dihandphone, dan menunggu kereta jalan. Betul saja, baru saja pasang kacamata, pintu KRL tertutup dan kereta mulai bergerak perlahan sambil sedikit-sedikit mengeluarkan bunyi denyitnya yang khas. Ah, waktunya buka dan baca berita pagi nih bathin saya. Mulailah saya baca berita favorit: Sepakbola :-)
Baru saja jalan, KRL berhenti lagi di stasiun berikutnya. Seperti biasanya, hampir di setiap stasiun penumpang yang masuk lebih banyak daripada yang turun. Ya maklum saja, lha wong ini baru stasiun awal koq, coba stasiun akhir, pasti lebih banyak yang turun daripada yang naik, hehehe...
Nah kebetulan kali ini, penumpang yang masuk di dahului oleh petugas keamanan KRL. Petugas yang kebetulan wanita tersebut masuk sambil meminta kursi untuk orang hamil.
"Permisi.. ada ibu hamil. Bisa dikasih tempat duduk? Permisi..." pinta sang petugas dengan suara yang keras tapi tetap dengan menjaga kesopanannya.
"Ayo di kasih tuh ada ibu hamil" timpal penumpang lainnya.
"Maaf Bu, di tempat prioritas isinya orang hamil semua. Minta aja di tengah sama yang pada duduk tuh" sahut seorang bapak yang kebetulan berdiri dekat dengan tempat duduk prioritas (tempat duduk prioritas adalah sebuah tempat yang berada dekat dengan sambungan gerbong kereta yang hanya bisa di tempati maksimal 4 orang --kecuali kalau isinya orang gemuk, pasti hanya cukup bertiga- dan di khususkan untuk ibu atau wanita hamil, orang tua, orang cacat dan penumpang yang membawa anak kecil).
"Wah lagi musim hamil ya" timpal penumpang lain berusaha becanda.
Sang petugas akhirnya mencari tempat duduk lain selain tempat duduk prioritas karena memang tempat tersebut diisi oleh wanita dan ibu hamil.
"Permisi, Pak, Bu, boleh kasih tempat duduk untuk ibu hamil?" pinta sang petugas kepada penumpang yang sudah duduk.