Pada akhir tahun 2020, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 900 satelit Starlink ke orbit Bumi.
Penggunaan secara komersial Starlink dimulai pada tahun 2021.Â
Tahun 2023, perusahaan telah meluncurkan lebih dari 4,300 satelit Starlink.Â
Internet cepat  akan membantu menjembatani kesenjangan digital dan memperluas akses Internet bagi orang-orang dari berbagai wilayah dan negara.Â
Peta cakupan satelit atau Starlink tidak mencakup Rusia, Tiongkok, Korea Utara, Iran, dan beberapa negara lainnya yang berseberangan dengan Amerika Serikat.Â
Starlinx sebenarnya bukan satu satunya. Cina dan Rusia juga tidak mau ketinggalan dari teknologi ini.Â
Sebagai tandingannya Cina mrlyncurkan GalaxySpace.
Perusahaan yang berbasis di Beijing .
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 untuk menciptakan konstelasi satelit akses broadband pribadi.
 Konstelasi satelit ini diharapkan menyediakan konektivitas 5G kepada konsumen dengan kecepatan unduh 500 Mbps.
 Pada bulan Maret 2022, perusahaan meluncurkan enam satelit eksperimental dinegara tersebut.Â
Pesaing lainnya adalah Amazon.
Pada tahun 2019, Amazon menciptakan Project Kuiper, yang tujuannya adalah menyebarkan satelit di orbit rendah Bumi dan menyediakan Internet ke tempat-tempat yang sulit dijangkau.