Awal tahun 2023 ini terjadi kecelakaan pesawat penumpang Yetti Arilines di Nepal.
Apa yang terjadi, masih dalam penyelidikan, namun saksi mata mengatakan pesawat Yetti Airlines milik Nepal mendapat kecelakaan menabrak bukit ketika 'berputar dengan  keras' di udara. Sebelum jatuh pesawat mencoba mendarat, namun gagal.
Pesawat yang membawa 72 orang itu kemudian miring ke kiri sebelum menabrak jurang. Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan ATR-72 terbang di ketinggian rendah  dalam cuaca cerah ketika tiba-tiba miring 90 derajat ke kiri.Â
Suara tabrakan yang keras terjadi saat pesawat jatuh ke jurang. Penduduk yang tinggal di dekat lokasi kecelakaan, Â bergegas ke tempat kejadian sebelum polisi datang.
Upaya penyelamatan yang ingin dilakukan secara sederhana oleh penduduk setempat tidak membawa hasil. Pesawat tersebut jatuh di medan terjal di tepi Sungai Seti  menyulitkan warga untuk mencapai lokasi.
Menurut penduduk, mereka  berhasil mengeluarkan 10-12 orang, tapi korban yang dikeluarkan kesulitan bernapas. Api kemudian berkobar, sebelum  pesawat jatuh di samping Sungai Seti.Â
Tim penyelamat dan Perdana Menteri Nepal Pushpa Kamal Dahal tiba di bandara Pokhara setelah kecelakaan  dan mengatakan bahwa sebuah komite investigasi telah dibentuk. " Seluruh kekuatan tentara dan polisi Nepal telah dikerahkan," katanya. Beberapa orang yang selamat dibawa ke rumah sakit.
ATR-72 adalah pesawat penumpang jarak pendek yang beroperasi sejak tahun 1988, dengan awak dua orang dan kapasitas 78 orang.Â
Maskapai tersebut telah mengkonfirmasi bahwa jenazah 68 orang di dalam pesawat Yeti Airlines, yang jatuh pada Minggu pagi saat mendarat di Pokhara, telah ditemukan.Â
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil, beberapa jenazah telah dipindahkan dari lokasi kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit.
Menurut Angkatan Darat Nepal, tidak ada yang ditemukan hidup di lokasi kecelakaan hingga Minggu sore. Jagannath Niraula, juru bicara Yeti Airlines dan Otoritas Penerbangan Sipil, mengatakan penumpang yang hilang sedang dicari.
Budhisagar Lamichhana, Sekretaris Bersama Kementerian Pariwisata, mengatakan ini merupakan insiden korban jiwa terbesar dalam kecelakaan pesawat dalam penerbangan domestik.
Juru bicara Angkatan Darat Nepal, Asisten Rathi Krishna Prasad Bhandari, mengatakan, "Awalnya, diperkirakan beberapa yang ditemukan masih hidup. Tapi kami belum menemukan orang yang terluka."
Sebelumnya, Asisten Kepala Distrik Kaski Guru Dutt Dhakal mengatakan bahwa "dua orang yang ditemukan dalam kondisi kritis berhasil diselamatkan hidup-hidup dan dikirim ke rumah sakit". Menurutnya, pesawat hampir habis terbakar.
"Petugas penyelamat turun dengan tali untuk mencari orang lain yang mungkin jatuh dari pesawat di Seti Khonch," kata Dutt Dakal
Pesawat berangkat dari Katmandhu
menuju  Pokhara dan jatuh di Seti Khonch dekat bandara
Yeti Airlines telah menangguhkan semua penerbangannya. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Minggu malam, Yeti mengatakan "semua penerbangan kecuali darurat dan penyelamatan" telah dibatalkan.
Pencarian perekam suara kokpit masih tertunda karena fokusnya sekarang pada operasi penyelamatan.Â
Menurut berita langsung dari Katmandhu dan Otoritas Penerbangan Sipil, 53 dari 68 penumpang di pesawat itu adalah warga Nepal dan warga negara asing lainnya.
Dari 72 orang di pesawat itu, 37 orang laki-laki dan 25 orang perempuan. Tiga anak dan tiga bayi termasuk di antara penumpang.
Disebutkan penumpangnya adalah warga Nepal 53 penumpang, India: 5 orang  Rusia: 4 orang  Korea: 2 orang, Irlandia: 1 orang,Australia: 1 orang ,Argentina: 1 orang dan Prancis 1 orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H