Di Indonesia warga meminta sumbangan dijalan atau menghadang bantuan untuk daerah lain. Ada juga dengan mencegat kendaraan lewat.
Di Kalideres, masih menjadi pertanyaan ketika ada dugaan keluarga kelaparan karena tidak makan.
Seorang Warga Malaysia yang terkena Lockdown mengibarkan bendera putih untuk meminta bantuan.
Lahir cacat, Mohamad Nor Abdullah, lahir tanpa lengan, lalu memasang bendera putih di luar jendelanya larut malam.
Di pagi hari, belasan orang mengetuk pintunya, menawarkan makanan, uang, dan dorongan semangat.
Penguncian nasional Malaysia untuk mengekang gelombang virus corona diperketat pada hari Sabtu, melarang orang-orang di daerah tertentu meninggalkan rumah mereka kecuali untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok.
Hal ini membuat Mohammad Nor putus asa. Dia mencari nafkah dengan menjual nasi lemak, hidangan puding beras kelapa dengan bumbu yang populer, setiap pagi dari warung pinggir jalan, tetapi pendapatan itu hilang dan bantuan pemerintah tidak mencukupi.
Kampanye bendera putih yang muncul di media sosial minggu lalu bertujuan untuk membantu orang-orang seperti Mohammad Nor, yang berusia 29 tahun dan lahir dengan kebutuhan khusus.
Dia melihat kampanye tersebut di Facebook dan memutuskan untuk mencoba meminta bantuan.
“Itu sangat tidak terduga. Begitu banyak orang yang mengulurkan tangan untuk membantu dan juga menyemangati saya,” kata Mohamad Nor sambil duduk di kamarnya yang kumuh di tengah kotak-kotak kue, nasi, minyak goreng dan air yang segera diberikan kepadanya.
Kampanye #benderaputih dimulai sebagai respon masyarakat Malaysia terhadap maraknya kasus bunuh diri yang diyakini terkait dengan kesulitan ekonomi akibat pandemi.