Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Api yang Mengancam Dunia

10 Oktober 2022   05:52 Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:28 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poyahuheu  Chili. Setelah letusan pertama pada Rabu, letusan kedua terjadi hari berikutnya - Kredit foto: AFP DAVID CORTES SEREY

Dunia menunggu letusan gunung berapi terbesar. Apakah kita  siap?

Pada Oktober 2022, asteroid Dimorph seharusnya menabrak Bumi, tetapi ini tidak akan terjadi berkat proyek DART (Double Asteroid Redirection Test) NASA.
mengubah lintasan objek Asteroid dengan biaya  dialokasikan lebih dari 300 juta dolar.

Misi DART, Saat NASA Luncurkan Pesawat untuk Tabrak Asteroid. September 2022 (Foto: BBC World)
Misi DART, Saat NASA Luncurkan Pesawat untuk Tabrak Asteroid. September 2022 (Foto: BBC World)
Dunia yang dipelopori Amerika Serikat (NASA ) menguji teknik pertahanan planet, defleksi asteroid untuk mempersiapkan kemungkinan bahwa suatu hari nanti, Bumi akan berada di jalur tabrakan dengan benda asing di luar angkasa.

Bumi bisa mengalami kiamat dengan bertabrakan dengan salah satu benda tersebut. 

Bulan Desember 2004, asteroid Apophis, objek dekat Bumi dengan berat sekitar 27 juta ton,  melintasi Bumi dengan resiko tabrakan meski tidak terjadi.

Apophis akan kembali melewati Bumi pada tahun 2036 mengancam planet kita.

Dunia cukup was was dengan masa depan Bumi.

Tapi beberapa ilmuwan mempertanyakan juga , terlalu sedikit yang memperhatikan apa yang terjadi di Bumi dalam hal ini gunung api.

Perhitungan para ilmuwan, kemungkinan letusan gunung berapi skala besar ratusan kali lebih tinggi daripada risiko tabrakan dengan benda antariksa .Sejak awal abad ke-21, telah terjadi lebih dari 50 letusan gunung berapi di seluruh dunia.

Pada Januari 2022, letusan dahsyat gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga- terjadi di Tonga, yang berlangsung selama 11 jam. Gunung berapi dalam lautan cukup dahsyat.

Terjadi ledakan magma terbesar  yang paling kuat yang pernah dicatat oleh instrumen. Abu jatuh lebih dari ratusan kilometer, merusak infrastruktur dan pertanian.

Kabel bawah laut rusak, yang mengganggu komunikasi negara dengan dunia luar selama beberapa hari. Gelombang kejut terbentuk yang menyebabkan tsunami yang mencapai pantai Jepang , Amerika Utara dan Selatan.

Letusan terjadi karena peningkatan tekanan gas mirip dengan bagaimana botol sampanye dibuka.

Poyahuheu  Chili. Setelah letusan pertama pada Rabu, letusan kedua terjadi hari berikutnya - Kredit foto: AFP DAVID CORTES SEREY
Poyahuheu  Chili. Setelah letusan pertama pada Rabu, letusan kedua terjadi hari berikutnya - Kredit foto: AFP DAVID CORTES SEREY
Pada Juni 2011, terjadi ledakan tiba-tiba gunung berapi Poyahueu Chili di Andes. Massa abu terus meletus hingga ketinggian lebih dari sepuluh kilometer, yang menutupi semua desa terdekat.Buenos Aires  terpaksa menangguhkan penerbangan dan membatalkan penerbangan. 

Di sungai dan danau, suhu air naik hingga 45 derajat.

 Foto: Matangi Tonga Online/Handout/Reuters
 Foto: Matangi Tonga Online/Handout/Reuters
Ledakan vulkanik terkenal lainnya dalam beberapa dekade terakhir adalah letusan gunung berapi Eyjafjallajkull di Islandia pada musim semi 2010.Lalu lintas udara di seluruh Eropa utara terganggu, dan ribuan penerbangan dibatalkan.

Ketinggian kolom abu mencapai lebih 13 kilometer,  memasuki stratosfer .Menurut statistik dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional, maskapai penerbangan kehilangan setidaknya $ 200 juta per hari dari pembatalan penerbangan.

Bencana besar bisa terjadi di Bumi bukan tabrakan luar angkasa saja tapi akibat gunung api.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun