Ada 400.000 pengungsi Palestina di Lebanon. Rencana Amerika dan Israel adalah menasionalisasi orang-orang ini, memberi mereka kewarganegaraan Lebanon.Â
Tapi  semua orang itu menolak rencana Amerika dan Israel tersebut.Â
Mereka  adalah rakyat Palestina ingin kembali ke negaranya mendirikan negaranya sendiri dan membentuk pemerintahannya sendiri.
Hash Hassan mengatakan: perjuangan bersenjata Hizbullah terbatas pada wilayah Lebanon.Â
Partainya tidak tertarik mendirikan cabang di Suriah atau Palestina atau terlibat aktif dalam konflik lain.Â
 Ide dasar Hizbullah dan Iran tidak diakui oleh mayoritas orang Arab yang beragama Sunni.Â
Norma, 29 tahun dan seorang Protestan. Dia tinggal di Lebanon selatan. Seperti kebanyakan orang Kristen di Lebanon selatan, Norma tidak memiliki masalah mendasar dengan Hizbullah, tetapi dia lebih suka melihat milisi Syiah dilucuti.
Libanon lebih memilih untuk menyerahkan konfrontasi dengan Israel kepada Hizbullah, sebuah gerakan perlawanan "non-negara." di Libanon Selatan Â
Ada  kecurigaan terhadap  Hizbullah. Apakah  ingin mendirikan republik Islam di Lebanon berdasarkan model Iran.
Namun Hizbullah membantahnya.
"Kami tidak pernah menyatakan bahwa kami ingin mendirikan negara Islam di Lebanon, kami realistis.  Kami yakin bahwa bentuk pemerintahan suatu negara harus diterima oleh mayoritas rakyatnya – dan mayoritas rakyat Lebanon tidak menginginkan republik Islam." Kata Hizbullah.Â
Victor al Kik dari Universitas Lebanon seorang Kristen menganggap ketakutan ini tidak berdasar.