Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesepakatan Nuklir AS-Iran Masih Terkendala, Israel Tetap Gelisah

5 September 2022   10:22 Diperbarui: 5 September 2022   10:34 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Israel "sangat prihatin" tentang kemungkinan kesepakatan nuklir dunia dan Iran, Presiden Israel Isaac Herzog, Minggu| Foto : via aa.com.tr 

Menghidupkan Kesepakatan Nuklir 2015 Iran Masih Terkendala, Israel tetap Gelisah..

Tampaknya belum terwujut menghidupkan kembali kesepakatan Nuklir AS-Iran dalam waktu dekat. Tarik menarik masih terjadi antara AS dan Iran. Diantara semua itu, Israel paling gelisah jika  terjadi kesepakatan Nuklir AS ,Uni Eropa dengan Iran. 

Israel mengatakan "sangat prihatin"  dan terus melakukan kampanye  untuk mencegah Iran dan kekuatan dunia menandatanganinya.

Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan  penandatanganan perjanjian nuklir "berbahaya" antara Iran dan negara-negara besar Barat.

Lapid juga menegaskan bahwa "kepala Mossad akan melakukan perjalanan ke Washington besok.

Israel  akan menjelaskan posisinya kepada pemerintah AS tentang risiko yang terletak pada pengeluaran (pelaksanaan perjanjian ) nuklir dengan Iran.

Presiden Israel  Isaac Herzog mengatakan pada hari Minggu di konferensi pers di Berlin dengan timpalannya dari Jerman Frank-Walter Steinmeier.

 Isaac Herzog mengatakan
".. kami prihatin dengan Iran. kurangnya kredibilitas dan kepatuhan rezim terhadap hukum internasional," tambahnya.

Herzog menuduh Iran tidak menghormati hukum internasional, karena mengatakan "secara terbuka" menyerukan pemusnahan dan penghapusan Israel.
Jadi "Mengapa dunia harus mempercayai niat Iran?", 

Kemarin, Sabtu, Departemen Luar Negeri AS menegaskan, "pemerintah AS percaya bahwa perjanjian dengan Iran adalah pilihan terbaik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun