Sebuah harian Vietnam "penelitian Sosial " ,mengutip juga dari berita harian Vietnam lainnya "kinhtedothi" mengatakan tentang IKN,
"Tantangan ambisi Untuk Memindahkan Ibu Kota Indonesia"
Menurut saya lebih banyak optimis proyek IKN berkembang dengan  baik meski ada pesimisme.
Dari 466 triliun rupiah ($31 miliar) biaya konstruksi yang diproyeksikan,  Indonesia berharap 80% dari pendanaan  sektor swasta dan negara-negara kaya.
Investor Jepang  saat mengunjungi kawasan dekat lokasi istana presiden baru di hutan Kalimantan Indonesia, hanya bisa melihat tanda putih dengan tulisan "titik nol" pusat ibu kota masa depan Nusantara.
"Ini membuat sulit untuk menemukan ide investasi," salah satu peserta, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Nikkei Asia.
Presiden menegaskan lagi dalam pidato  16 Agustus, menjelang HUT ke-77  “Pembangunan sektor pemerintahan bagian tengah  dibiayai oleh APBN, 80% mengundang investor swasta berpartisipasi".
Indonesia telah menganggarkan Rp 23 triliun, sebagian untuk pekerjaan umum, termasuk jalan tol, kantor Presiden dan tempat tinggal Pemerintah lainnya.
 Pemerintah Indonesia juga mengadakan sejumlah pertemuan khusus dengan perwakilan investor asing, seperti Taiwan Hon Hai Precision Industry alias Foxconn, dan pembuat baja Posco Korea.
Proyek IKN menarik perhatian tokoh internasional  mantan perdana menteri Inggris Tony Blair; Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan  putra mahkota Abu Dhabi.
Tak terkecuali  Miliarder SoftBank, Masayoshi Son. Tetapi SoftBank mengkonfirmasi pada bulan Maret tahun ini bahwa mereka tidak akan berinvestasi dalam proyek tersebut, dan tidak ada komitmen investasi besar yang diumumkan.
Investor Jepang  saat mengunjungi kawasan dekat lokasi istana presiden baru di hutan Kalimantan Indonesia, hanya bisa melihat tanda putih dengan tulisan "titik nol", yang  pusat ibu kota masa depan Nusantara."Ini membuat sulit untuk menemukan ide investasi," salah satu peserta, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada Nikkei Asia.