Frans Mendoer dua Bersaudara Alex Mendoer berjuang dengan foto foto. Ia mengabdikan dokumentasi proklamasi ke seluruh dunia. Saat saat orang terlupa perlunya dokumentasi.Â
Ulama Noer Ali juga ikut berperang.
"Kota ini adalah juga kota perjuangan, " kata Chairil Anwar.
"Kamu akan membuat puisi?"
Tanya Hafsah. Ia melihat Chairil menulis dirumahnya.
"Iya, Aku berjuang dengan puisi, ada yang berjuang dengan foto atau wartawan dengan pena..," ujar Chairil.Ia ingin mengenang para pahlawan yang gugur.Â
Kepahlawanan rakyat di Karawang Bekasi, pertempuran Pondok Ungu,  rawa gede dan ratusan korban  yang dipimpin KH Noer Ali juga menginspirasi Chairil Anwar menciptakan puisi yang terkenal Karawang Bekasi.
"Karawang Bekasi "
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda.Yang  tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata