Tidak seperti yang terjadi  dengan Rusia Biden tidak bertegur sapa. Bersama China AS  Menjaga Hubungan Baik dengan sering  berkomuniasi.
Biden mungkin akan bertemu Xi  Jinping November di Bali meski belum dipastikan. Kita optimis mereka akan bertemu di G20 karena Biden mulai lunak.
Hal yang baik, kita lihat meski dalam banyak pemberitaan digambarkan sangat tegang atas masalah Taiwan.
Kita melihat buktinya dalam pemberitaan  kedua pemimpin negara itu saling menyapa melalui telepon mencegah ketegangan.Â
Sebelum kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan awal Agusrus lalu Xi Jinping menelepon Biden agar dapat mencegah Nancy Pelosi ke Taiwan.
 Xi Jinping  mengirim pesan baik baik ke presiden AS namun dengan tegas mengatakan" sekarang bukan waktunya untuk krisis global." Kata Xi Jinping.
Dalam Pembicaraan itu tersirat pesan, agar Biden  mencegah Nancy Pelosi ke Taiwan. Namun Biden tidak berhasil mencegah Nancy Pelosi pergi.  Biden menelepon balik Xi Jinping.
Biden berbicara telepon pada akhir Juli sambil mengatakan, bahwa kunjungan anggota Parlemen tidak bisa dicegah, Biden mencoba menerangkan kepada China bahwa kebijakan AS sebelumnya masih berlaku.
Xi secara halus memperingatkan Biden tentang konsekuensi yang tidak ditentukan jika Pelosi pergi ke Taipei. Namun, dia juga mengatakan dia tidak berniat berperang dengan AS, Â "menjaga perdamaian dan keamanan perlu," Â ujar Xi Jinping.
Ketika ditanya tentang pembicaraan tersebut, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan.
 "Presiden Xi telah dengan jelas menyatakan posisi utama China dalam masalah Taiwan"
Pejabat administrasi Biden juga mengatakan bahw Biden  telah menjelaskan kepada Beijing Washington berkomitmen pada kebijakan "Satu China", tetapi anggota parlemen memiliki hak untuk mengunjungi pulau itu.
Setelah Pelosi meninggalkan Taiwan, China menanggapi dengan latihan skala besar selama berhari-hari, menghentikan kerja sama dengan Washington mengenai iklim dan masalah lainnya, dan membekukan negosiasi militer antara kedua negara.
Namun kedua pemimpin cukup bijaksana menghindari konflik, dengan saling berhubungan (komunikasi ) baik.
Diberitakan kedua pemimpin memutuskan untuk berdiskusi lebih lanjut  untuk meminimalkan risiko konflik.
Pada akhirnya, kedua pemimpin sepakat untuk mempertahankan kontak dan menjadwalkan pertemuan tatap muka pada tanggal yang tidak ditentukan, kata sumber itu.
Menurut Wall Street Journal, pertemuan puncak seperti itu kemungkinan akan berlangsung pada bulan November di Bali atau Thailand.
Beijing telah menunjukkan banyak pesan tersirat, Â adalah taktik jangka pendek untuk mencegah hubungan dengan AS agar tidak lepas kendali.
Jika pertemuan itu terjadi nantinya, akan menjadi pertama kalinya Biden bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping sejak dia menjabat tahun lalu.
Jika Xi melakukan perjalanan ke Asia Tenggara pada bulan November untuk bertemu dengan Biden, itu akan menjadi perjalanan internasional pertamanya dalam hampir tiga tahun karena pandemi COVID-19 dan akan berlangsung tepat setelah Kongres Nasional.
Kongres Partai Komunis China  akan diadakan musim gugur mendatang, di mana Xi diperkirakan akan melanjutkan dirinya pada kekuasaan.
Jika demikian, Xi kemungkinan besar akan menghadiri pertemuan puncak dua hari dengan para pemimpin Kelompok 20 ekonomi terbesar dunia di Bali (Indonesia) mulai 15 November, dan kemudian akan ke Bangkok (Thailand) untuk menghadiri KTT dari Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik.
KTT itu juga akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Biden dengan Xi sejak ia menjabat sebagai presiden AS Januari lalu.
Semoga kedua pemimpin akur akur saja, agar tidak berpengaruh kepada dunia, mestinya juga dengan Asean.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H