Cerpen semi biografi. (1)
Anak muda itu bernama Chairil Anwar. Dia duduk ditangga depan rumahnya yang besar di Medan.
" Chairil, bantu emak ini.." ibunya Saleha berteriak dari dalam.
 Chairil cuma melirik sedikit.
"Lagi malas, pekerjaan emak emak," kata Chairil.
Ibunya tidak lagi memanggil. Biasa, anak tunggal dan manja. Putra satu satunya dari ibu Saleha dan ayah yang bernama Toeloes.
Tak berapa lama Saleha melihat keluar dan Chairil sudah tidak tampak lagi.
Pasti bermain dengan teman sesama besarnya. Kota itu adalah Kota yang cukup ramai.Â
Ibunya Saleha dan ayahnya sering bertengkar, sementara Chairil  anak bandel dan  keras kepala.
"Kapan kamu mau patuh kepada emak ?" Tanya Saleha ketika siangnya Chairil Anwar pulang.
"Mak selalu bertengkar dengan ayah," kata Chairil meneruskan makan siang.Â