"Ben, kamu menangani honor penulis, siapa penulis Silent Dogood?" Â Tanya James.
Ben agak gelagapan.
"Tidak tahu, tulisannya diantar dan honornya diambil beberapa hari berikutnya."
"Tidak ada alamat?" Tanya James.
"Tidak," jawab Ben berkelit.
"Apa itu penting," Tanya Ben.
"Penting, surat kabar bisa laku karena pembaca suka tulisannya," jawab James.
Ben Franklin bertambah senang hatinya, dia akan mulai  membuat kejutan untuk kakaknya.
Tapi kakaknya tidak sabaran, James Franklin memasang iklan di surat kabarnya mengundang penulisnya untuk menulis lagi.
Ben lalu mengungkapkan identitas sebagai penulis kepada kakaknya.
"Aku penulisnya," jawab Ben dengan bangga.
"Silence Dogood nama samaran janda itu adalah aku, " kata Ben sedikit bergetar.
"Jangan bercanda," kata James.
"Kamu masih anak anak, tidak mungkin bisa menulis."
"Aku punya bukti, juga puisi dan tulisan lain," seru Ben.
Â
Ben memperlihatkan buktinya.
Tapi bukan kebanggaan yang didapat Ben. James kakaknya sangat marah. Mula mula kaget setelah itu marah.
"Kau melanggar aturan," ujar James
Muka kakaknya merah.
"Aturan apa yang kulanggar?" Ben terkejut tiba tiba dan tidak terima dengan kemarahan kakaknya.
"Bekerja tanpa izin dan berbohong!" Kata James kasar.