Kasus kedua, analisis genomik virus  menunjukkan bahwa sangat tidak mungkin virus itu akan beredar luas pada manusia sebelum November 2019.
Para ahli telah berdebat sejak pandemi dimulai, dan hampir tiga tahun kemudian, mereka masih berusaha mengungkap misteri asal usul virus sampai saat ini.
Dari 155 kasus pertama yang diidentifikasi pada Desember 2019.
 menunjukkan bahwa kasus terkonsentrasi di sekitar pasar Wuhan.
Para peneliti juga menganalisis sampel yang dikumpulkan pada Januari 2020 dari pasar, seperti dari kandang atau gerobak.
Analisis mereka menunjukkan bahwa sampel positif untuk virus corona baru terkonsentrasi di pasar Huanan, di mana hewan hidup (termasuk rakun, luak, rubah, dll.) dijual.
Namun hewan yang bertindak sebagai inang perantara antara kelelawar pembawa virus corona dan manusia belum diidentifikasi.
Sebelum Februari 2020 terdapat dua strain virus yaitu A dan B.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan garis keturunan B berevolusi dari garis keturunan A.
Jadi sementara masih ada wilayah abu-abu, para peneliti menekankan bahwa informasi tentang tahap awal pandemi sebenarnya cukup detail.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H