Meski piala Dunia Qatar akan meriah dengan pesta dalam persiapannya namun perilaku sex bebas dan gay dilarang selama piala dunia Qatar 2022.
"Kami tidak akan mencegah siapa pun datang ke Qatar dan menikmati sepak bola. Tapi kami berharap semua orang menghormati budaya kami.” kata Emir Negara Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Larangan yang patut kita apresiasi karena Qatar tidak menyerah dengan tekanan FIFA dan kukuh dengan pendiriannya sesuai dengan ajaran islam.
FIFA dan penyelenggara Piala Dunia sebelumnya mengatakan bahwa bendera gay harus disambut di delapan stadion Qatar.
Qatar menjelaskan: “Jika seorang penggemar mengibarkan bendera pelangi, Qatar tidak ingin benar-benar menghinanya, tetapi untuk melindunginya. Karena orang lain mungkin akan menyerangnya.
Surat kabar Inggris, " Mirror ", mengutip sebuah sumber informasi juga mengatakan bahwa hukuman untuk "hubungan seks di luar nikah" bagi para penggemar Piala Dunia di Qatar adalah hingga tujuh tahun.
Seks di luar nikah adalah "ilegal" di Qatar.
“Seks tidak ada dalam daftar. Kecuali kalian datang sebagai suami istri.” Sumber itu juga menambahkan bahwa, "Minum alkohol dan budaya pesta setelah pertandingan, yang lazim di banyak tempat juga sangat dilarang.
Stadion Lusail di ibukota Qatar, Doha, sedang mempersiapkan pertandingan pembukaan pada 21 November 2022
Piala Dunia termahal dalam sejarah, dengan perkiraan biaya $220 miliar.
Qatar telah bekerja sejak awal untuk meng-ilhami turnamen dengan identitas Arab, dimulai dengan bentuk logo turnamen dan tanda teksnya, serta maskot turnamen.
Qatar adalah salah satu negara Islam dan Arab konservatif, dan pemerintah tidak mengakui pernikahan sesama jenis .