Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahathir Salah Ucap atau Salah Kaprah, Usik Kepulauan Riau

24 Juni 2022   15:52 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:01 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah membuat heboh dengan pidatonya tentang klaim Singapura dan Kepulauan Riau, Mahathir buru buru membantah sendiri pernyataannya yang telah dimuat CNBC tanggal 23 Juni lalu.

Mahathir Bantah Minta Malaysia Klaim Kepulauan Riau. Pemberitaan yang menyebut bahwa dirinya mengklaim Kepulauan Riau dan Singapura merupakan milik negaranya disebut Mahathir diluar konteks.

Pernyataan resmi Mahathir dimuat tanggal 23/6/2022 oleh CNBC Indonesia mengatakan tentang apa yang dia katakan  tidak akurat.

Mahathir tidak meminta Malaysia untuk mengklaim tanah yang telah hilang. Dia cuma  mencoba untuk menunjukkan bahwa dia sangat khawatir kehilangan batu seukuran meja tetapi tidak pernah tentang bagian yang lebih besar dari Malaysia saat mereka diambil dari kami.
Dibagian lain ucapannya,  ia memuji Indonesia dengan  mengatakan patut bersyukur pengadilan dunia menganugerahkan Pulau Ligitan dan Sipadan kepada kita.(Malaysia)

"Kita patut bersyukur bahwa Indonesia tidak mempermasalahkan," kata Mahathir.

Mahathir Sahabat Indonesia dan Soeharto pernah dijuluki little Soekarno oleh Australia.Foto: Ilustrator Andhika Akbarayansyah/detik.com
Mahathir Sahabat Indonesia dan Soeharto pernah dijuluki little Soekarno oleh Australia.Foto: Ilustrator Andhika Akbarayansyah/detik.com
Apakah Mahathir salah ucap atau salah "kaprah" tentunya dia sendiri yang tahu. Beberapa warga Singapura dan juga Indonesia menuduhnya mengobarkan niat buruk di antara para tetangga.
Indonesia juga telah bereaksi dengan mengatakan klaim Mahathir tidak berdasar dan bisa menyulut ketegangan antar dua negara.

Mahathir Mohammad tidak seharusnya mengatakan hal yang mencederai persahabatan baik dengan Indonesia selama ini.

Mahathir adalah sahabat Indonesia. Beliau dikenal erat dengan mantan presiden Soeharto yang memimpin Indonesia 32 tahun.

Mahathir Mohamad yang berkuasa selama  22 tahun lebih di Malaysia, sampai kini masih berperan dalam politik Malaysia.

Mahathir diakui banyak memperjuangkan orang Melayu sehingga sampai kini tetap memiliki hak hak istimewa dibandingkan keturunan Tionghoa atau India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun