Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

India Menghadapi Kemarahan Negara Teluk dan Dunia Islam

11 Juni 2022   19:00 Diperbarui: 11 Juni 2022   19:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Protes Pakistan terhadap pernyataan Sharma dan Dinga.Foto : dw.com.

Meski  menangguhkan (memberhentikan) keanggotaan juru bicara partai Modi yang menghina Islam namun sejauh ini Modi menolak minta maaf.

Pada hari Selasa, India menolak untuk memberikan permintaan maaf resmi atas pernyataan menghina Nabi Muhammad. India cuma mengatakan bahwa tweet dan pernyataan ofensif dari pejabatnya tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

 Indonesia dan Malasyia Mengecam Retorika Anti-Muslim yang Dilakukan Jubir Partai Modi /Foto via Rueters/pikiran rakyat.com               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
 Indonesia dan Malasyia Mengecam Retorika Anti-Muslim yang Dilakukan Jubir Partai Modi /Foto via Rueters/pikiran rakyat.com googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

India juga telah mengambil tindakan tegas terhadap  Noupur Sharma dan kepala unit media partai Delhi Naveen Jindal atas komentar mereka yang menghina Nabi dan Islam

Kemarahan dunia Islam Indonesia dan Malaysia juga terjadi. 

Parlemen Islam Dunia menyerukan India untuk meminta maaf kepada umat Islam tanggal 6 Juni 2022 lalu.

 Forum yang dipimpin oleh politikus Aljazair Abdel Majid Manasra itu juga meminta semua pemerintah Islam  memberikan tekanan diplomatik pada pemerintah India.

  "Ketidaktahuan yang mencolok mengenai sejarah dan biografi para nabi dan rasul," komentar dari Al Azhar. 

Sebelumnya pada hari Minggu, partai yang berkuasa di India mengumumkan penangguhan juru bicaranya, Nupur Sharma dan Naveen Jindal, dari partai tersebut, karena komentarnya menghina Nabi Muhammad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun