Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Takut Untuk Berubah, Meski Sebelumnya Sulit.

20 Maret 2022   10:00 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:25 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengepel lantai rumah sakit, dimana pada waktu itu belum ada cleaning service. 

Setelah tamat, saya dapat berlaku seperti senior dan menjadi penanggung jawab jaga malam atau sore dimana bawahan saya adalah para siswa dan pegawai yang lebih rendah dari saya. 

Tetap saja saya tidak betah, pekerjaan yang saya lakukan hanya selama 5 tahun bekerja di rumah sakit dan Poliklinik pasti tidak ada peningkatan karier.

Perawat tidak pernah akan menjadi dokter dan tetap seperti itu sampai pensiun.

Berhenti dari pegawai negeri merupakan perjuangan tersendiri bagi saya.

Semuanya kaget, ketika rekan dan atasan saya bertanya ingin kerja dimana?

Dengan bekal ijazah ujian persamaan atau sekarang kesetaraan dimana waktu itu dapat masuk ujan kalau punya ijazah setara dengan SLTA.

Teman, atasan saya cuma mengomel dengan pandangan merendahkan " o, asuransi..," mungkin membayangkan saya mencari nasabah kesana kemari. 

Bagaimana saya dapat menjelaskan karena tempat bekerja saya itu baru saja lahir dengan PP No.33 Tahun 1977.dan belum ada yang kenal. Tempat pekerjaan saya dimulai diruangan Depnaker tidak terpakai lalu pindah ke sebuah rumah sederhana yang disebut kantor di Jalan Veteran kota Propinsi.

Tapi saya yakin, suatu waktu perusahaan saya itu akan sama atau menyamai dengan Central Profident Fund Singapura, Kumpulan Wang Simpanan Pekerja, SOCSO Malaysia atau sejenisnya diluar negeri.

Pencapaian pekerjaan saya, ketika saya  dilantik menjadi Kepala Kantor oleh Bupati tingkat II dimana daerah kekuasaannya meliputi satu provinsi diluar Batam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun