Dalam tulisan ini saya tidak membahas dari mana, sejarah atau kronologis apa itu "jebakan betmen" dan  hubungannya dengan pahlawan komik itu.
Mohon maaf kepada kompasiana karena sampai saat ini apa artinya "jebakan betmen" masih  rancu dan kadang-kadang mengarah kepada yang negatif.
Saya setuju pada arti jebakan betmen mengacu pada pendapat seorang dosen di YKPN atau STIM Yogyakarta.
Jebakan Betmen pada intinya ditegaskan, sebagai kondisi  kita kadang-kadang  terperangkap pada suatu kondisi dimana seharusnya hal itu dapat dicegah atau dihindari .
Ketidak hati hatian akan mengalami kerugian. Jadi selalu mengingatkan kepada para pelaku agar jangan sampai mereka membuat dan memutuskan sesuatu asal-asalan, tanpa berpikir panjang.
Bagi kompasianer mungkin sudah ada atau banyak yang kena peringatan, dituduh "copy paste" ( Istilah lain dari plagiat?)
Redaksi menghapus tulisan kompasioner dengan peringatan, tanpa menyebut satu atau dua kali menurut rekan Kompasioner.
Tapi kalau sudah  5 kali melakukan kesalahan akan "out" atau di blokir seluruh tulisan.
Mungkin iya kurang tepat, jebakan kalau diambil cerita "jebakan Betmen"
Menjebak adalah usaha dari lawan masuk perangkap dengan kesengajaan.
Di Kompasiana tentu tidak begitu. Tak ada maksud redaksi menjebak Kompasioner. Sayangnya ada kompasioner yang tidak menghitung berapa kali kena"peringatan"