Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Stasiun Ruang Angkasa ISS Terancam Perang Ukraina, Apa yang Terjadi?

13 Maret 2022   03:05 Diperbarui: 13 Maret 2022   06:11 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah laboratorium penelitian di luar Bumi. (NASA melalui WIKIMEDIA COMMONS) via Kompas.com

Mereka bekerja berdampingan di luar angkasa selama lebih dari 20 tahun. Kini koalisi ini bisa pecah ketika ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat meningkat karena perang Ukraina.

"Kami ingin mengirim pesan tegas: Amerika Serikat dan sekutu kami akan mempertahankan setiap bagian wilayah NATO," kata Presiden AS Joe Biden.

Bagaimana dengan bidang luar angkasa ?

Stasiun luar angkasa "bisa menjadi titik tertinggi dalam hubungan AS-Rusia," Scott Pace, direktur Institut Kebijakan Luar Angkasa Universitas George Washington, seperti dikutip oleh The  Washington Post .

"Jika perang bersenjata muncul, saya pikir akan sulit bagi ISS untuk bertahan," kata mantan astronot NASA Garrett Reisman kepada CNN pada akhir Januari.

Melalui kemitraan internasional diharapkan stasiun luar angkasa harus bertahan setidak tidaknya sepuluh tahun lagi.

NASA ingin memperpanjang operasinya hingga 2030 sebelum menyerahkan kepada perusahaan komersial yang akan mengembangkan kapal mereka sendiri.

NASA telah memberikan tiga kontrak; termasuk satu untuk Blue Origin milik Jeff Bezos untuk memulai pengembangan stasiun komersial ini.

Sementara ketegangan saat ini diperkirakan akan memperumit rencana untuk memperpanjang keberadaan stasiun.

Astronot Amerika dan kosmonot Rusia saling bergantung: “Segmen Rusia tidak dapat berfungsi tanpa listrik di sisi Amerika, dan sisi Amerika tidak dapat berfungsi tanpa sistem propulsi yang ada di sisi Rusia,” kenang Garrett. Reisman.

Hal ini juga diakui oleh Dmitry Rogozin, bos badan antariksa Rusia Roscosmos tanggal 12 Maret lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun