Tempat itu sekarang  menjadi garis tembak Rusia. Hal ini sangat mengkhawatirkan.Â
Linda Pentz Gunter, pendiri kelompok advokasi Beyond Nuclear, mengatakan, konflik di Ukraina dapat mengakibatkan bencana setara  - atau bahkan lebih buruk dari - krisis reaktor Chernobyl 1986.
Tidak peduli asal usul atau penyebabnya, Â siapa yang memulai, lebih dari 12 reaktor nuklir yang beroperasi di Ukraina bisa mengancam secara global.
"Jika konflik pecah di sana, bisa semuanya dalam bahaya," kata Gunter.
 "Reaktor nuklir di tengah konflik atau perang,  tidak bisa begitu saja ditinggalkan oleh tenaga ahlinya."
Kalau ini terjadi, perang di Ukraina semakin mengkhawatirkan, dan keharusan hal ini  mendesak untuk dipikirkan.
Para dokter menyuarakan, perang Ukraina  dapat meningkat menjadi "bencana"  nuklir.
Rerisiko  yang dapat memiliki efek mengerikan di seluruh Eropa - dan pada gilirannya berpotensi diseluruh planet.
Pernyataanspesialis energi nuklir yang tergabung pada anggota Dokter Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir (IPPNW) Â patut didengarkan.
Koalisi kelompok medis yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1985 untuk pekerjaan non-proliferasi  mencatat bahwa  AS dan Rusia -  bersama-sama mengendalikan lebih dari 90% persenjataan nuklir dunia.
Mereka  sudah menandatangani pernyataan bersama awal tahun ini yang menegaskan bahwa "perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan".