Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terkini, Rusia Latihan Coba Rudal Pembawa Nuklir

20 Februari 2022   11:03 Diperbarui: 20 Februari 2022   11:07 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Sabtu, Rusia menguji rudal yang mampu membawa senjata nuklir, demikian berita VOA 19-02-2022. Foto : jolosameriki.com/VOA

 Presiden Vladimir Putin mengawasi latihan militer tersebut, dan Amerika Serikat kembali memperingatkan bahwa pihaknya yakin Moskow berencana untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Televisi Rusia menunjukkan Vladimir Putin dan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko duduk di meja bundar di ruang situasi Kremlin di depan beberapa layar di mana mereka dapat menonton pengujian rudal balistik hipersonik, jelajah, dan nuklir terbaru mereka.


"Semua rudal mengenai target mereka, mengkonfirmasi kinerja mereka," kata Kremlin, menambahkan bahwa pembom dan kapal selam Tu-95 berpartisipasi dalam latihan tersebut.


Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berbicara tentang kode untuk meluncurkan senjata nuklir.


"Peluncuran uji seperti itu, tentu saja, tidak mungkin dilakukan tanpa kepala negara. Anda tahu tentang koper hitam yang terkenal dan kancing merahnya, "katanya.


Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa hampir semua cabang angkatan bersenjata terlibat dalam latihan tersebut, termasuk pasukan rudal strategis, serta Armada Laut Hitam dan Utara, yang memiliki kapal selam nuklir.


Amerika Serikat bersikeras bahwa dengan sekitar 150.000 tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina (sebanyak 190.000, termasuk pasukan separatis yang didukung Rusia di timur), Moskow telah memutuskan untuk menyerang.
Beberapa pasukan Rusia, sekitar 30.000 tentara, berada di Belarus untuk mengambil bagian dalam latihan yang akan berakhir pada hari Minggu.


Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Jerman untuk meminta dukungan sekutu Barat, meskipun terjadi peningkatan signifikan dalam penembakan di timur negara itu, yang menewaskan seorang tentara Ukraina.


Peringatan keras AS dan evakuasi warga sipil dari wilayah Ukraina yang memisahkan diri yang didukung Rusia telah mendorong kekhawatiran konflik besar di Eropa hingga batasnya setelah berminggu-minggu krisis dalam hubungan antara Rusia dan Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun