Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemenang Krisis Ukraina-Rusia Bisa Jadi Cina

17 Februari 2022   16:57 Diperbarui: 17 Februari 2022   16:58 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Ukraina bersiap digaris kontak. Mereka memiliki persenjataan berat dari bantuan Amerika dan NATO. Foto: Sohu.com

Pada November 2014, perjanjian kerangka kerja lain untuk pasokan gas ke Cina ditandatangani.

Perdagangan Rusia dengan Cina diperkirakan akan meningkat tajam.

Logika lain, China membutuhkan sumber daya dan Rusia memilikinya.

Rusia membutuhkan pasar, investasi asing, dan uang dan Cina memilikinya.

Kepentingan geopolitik juga tumpang tindih. Cina tidak ingin Laut Cina Selatan dikuasai Amerika.

Kesamaan lain, Rusia dan Cina tidak menginginkan dunia yang didominasi oleh AS.

Dalam jangka pendek, Rusia memperoleh keuntungan dengan menjual minyak, gas, dan sumber daya alam lainnya ke Cina.

Namun, dalam jangka panjang, konsekuensinya adalah semakin memperkuat kemunculan Cina menjadi pesaing jangka panjang Rusia.

Moskow membantu Cina untuk tumbuh secara ekonomi dan menjadi lebih kuat bahkan ketika Rusia sendiri menjadi lebih lemah.

Sebagian besar pemikir strategis AS setuju bahwa Cina, yang sebenarnya menjadi tantangan geopolitik abad ke-21 .

Jika keretakan AS-Rusia tidak kunjung sembuh, maka Cina yang akan menjadi pemenangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun