Mohon tunggu...
Yudi Ramdhani
Yudi Ramdhani Mohon Tunggu... -

Just Ordinary people. tapi sangat menyukai dunia politik dan olah raga..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenal Kasta dari Seorang 4LaY

10 Januari 2012   05:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Layangan atau lebih dikenal dengan istilah Alay sepertinya semakin berkembang di Indonesia, bentuk perilaku yang mewabah dikalangan remaja ini sudah menunjukkan sebagai sebuah tingkatan menjelang terbentuknya kedewassan atau pemikiran yang matang.

Namun tidak semua remaja berperilaku seperti alay, biasanya alay ini juga terbentuk karena lingkungan dan kondisi sosial. jadi jangan salah apabila ada seorang remaja yang berasal dari kelas menengah ke atas juga memiliki perilaku alay, atau bahkan orang dewasa terkadang masih menunjukkan perilaku alay dalam kehidupan sehari-harinya. jadi tidak semua alay itu dapat diartikan kampungan atau norak.

Menurut pandangan saya sendiri, alay pada dasarnya adalah salah satu bentuk pola pikir yang dinilai tidak sesuai dengan perilaku sehari-hari manusia pada umumnya, sehingga bisa dikakatakan apabila alay ini bukan hanya ada di Indonesia namun di luar negeri juga bisa ada bentuk perilaku yang sama, namun mungkin istilahnya berbeda. seperti di Fliphina istilah alay ini disebtu dengan "Jejemon".

Tulisan ini mungkin hanya sekedar opini, jadi apabila ada dari sebagian pembaca yang menilai ini tidak cocok mungkin bisa di berikan kritik. Pada dasarnya menurut opini saya, alay saat ini sudah memiliki kategori atau tingkatan-tingkatan, tingkatan ini saya coba rangkum berdasarkan pengamatan saya selama ini. dan ini murni hanya sebuah opini.

Kategori-kategori alay adalah sebagai berikut :

1. Alay Lebay ( Kasta tertinggi seorang alay )

Alay Lebay adalah bentuk perilaku yang benar-benar terlihat terlewat batas dari kebiasaan manusia sehari-hari, biasanya sikap ini terlihat dikalangan remaja. bentuk perilaku ini adalah perubahan pola pikir dan pola hidup yang tidak lazim, contohnya gaya berbusana yang terlalu berlebihan, tutur bahasa lisan maupun tulisan yang aneh ( penggabungan huruf dan angka) hingga kehidupan dunia maya yang norak(seperti status facebook atau twitter yang kampungan)

2. Anak Alay (Kasta kedua seorang alay)

Anak Alay adalah sebutan standard bagi seorang alay, biasanya perilaku ini terdapat pada kaum remaja yang status sosialnya masih memiliki filter yang cukup baik, filter yang dimaksud disini adalah lingkungan kehidupan sehari-harinya yang jauh dari peradaban yang kurang lazim tersebut ( keluarga yang harmonis dan berpendidikan, atau lingkungan sekolah yang baik), ciri-cirinya adalah biasanya mengidolakan seorang public figur hingga kelewat batas, tutur bahasa yang masih bisa dimengerti (tulisan yang masih bisa dibaca / tulisan yang menggunakan singkatan), gaya hidup yang mengikuti trend (seperti ketika lai trend istilah" Lo,Gw, End ) biasanya mereka akan langsung menerapkan di kehidupan pergaulannya.

3. Agak Alay ( Kasta terendah seorang alay)

Agak Alay merupakan kasta terendah dari perilaku seorang alay, biasanya ciri-cirinya adalah sering melakukan sebuah perilaku alay di kehidupan sehari-harinya. agak alay ini biasanya bukan hanya menyerang remaja tapi perilaku ini juga terkadang mewabah di usia yang cukup dewasa. contoh perilaku agak alay ini adalah sehari-hari menunjukkan perilaku norak di dunia maya contohnya " status twitter atau facebook yang mengundang perhatian dengan tulisan alay ( Ex: Duh, Nggak ada cemungud pagi2 nih").

Inilah opini saya mengenai kategori seorang yang berperilaku alay, mungkin bagi sebagian orang bisa memiliki opini yang berbeda. tapi saya pada dasarnya setuju apabila sebelum menuju kedewasaan seorang remaja memiliki karakter alay, setidaknya ini menghindari perilaku yang negatif di kalangan remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun