Bukan sekadar "remake".
Alih-alih membuat versi yang lebih kekinian atau "remake" seperti yang banyak dilakukan oleh series anime lawas, serial animasi X-Men yang populer di tahun 90an (tahun 2000an baru tayang di Indonesia). Serial ini justru dibuat kelanjutannya.
Pilihan yang tidak biasa dan tentunya beresiko, karena bagi penggemar militan, yang tumbuh dengan kisah superhero mutan tersebut, pasti akan teramat kecewa jika kelanjutannya malah akan merusak kenangan yang begitu berharga.
Keraguan ini lantas terbayar lunas, dengan "X-Men 97" yang sangat keren, digarap dengan sentuhan modern, tanpa menghilangkan nuansa nostalgia dan membuat cerita jadi makin sempurna, pantas saja series mengenai kelompok Homo Superior ini mendapatkan rating 100% dari rotentomatoes, dan menjadikannya salah satu series terbaik dalam jagad sinema Marvel.
X-Men yang Tak Cuma Wolverine.
Wolverine atau James Logan, sebenarnya hanya anggota biasa di X-Men, namun karena penggambaraannya yang terlalu powerfull (kemampuan regenerasi dan cakar logam adamantium) maka seolah Wolverine adalah tokoh paling penting dalam cerita X-Men.
Tak bisa disangkal, jika Hugh Jackman yang begitu karismatik dalam memerankan versi live action dari Wolverine, membuat karakter satu ini jadi lebih diprioritaskan dalam cerita X-Men.
Baca Juga : Hugh Jackman Wolverine Terbaik.Â
X-Men 97 berusaha meluruskan jalur yang selama ini tidak sesuai, dengan menempatkan Wolverine kembali pada posisinya, tidak begitu mencolok, namun tetap saja menjadi berandalan yang suka bikin onar.