Tapi tentu digital marketing bukan hanya konten, mereka juga harus mengevaluasi performa website, sosial media dan campaign promosi lainnya, untuk bisa optimal dan mengundang banyak pembeli, dari sini saya semakin tertarik dengan digital marketing.Â
Memulai Karir di Digital Marketing.
Setelah kontrak kerja saya di Semarang habis dan saya tak kunjung mendapatkan pekerjaan baru karena masa pandemi, saya lantas pulang kerumah saya yang ada di Brebes.
Saat itu saya masih berkomunikasi dengan baik dengan Yunan, hingga akhirnya dia meminta bantuan saya untuk menjadi penulis konten website coffeshopnya.
Tentu saja tawaran ini saya terima, karena setelah sering kongkow di coffeshop saya jadi memiliki ketertarikan lebih tentang kopi dan cukup "resah" untuk menulis mengenai kopi, selain itu ada faktor yang lebih dominan mengapa saya langsung, yaitu karena BU (butuh uang) mengingat saya saat itu masih menganggur tak kunjung mendapatkan pekerjaan,
Content writer menjadi profesi saya di masa itu, saya mengulas mengenai kopi di website www.kopipetani.com, lalu menulis mengenai film superhero dan beragam topik lainnya di Kompasiana.
Performa coffeshop setelah menampilkan tulisan saya terbilang bagus dan bisa meningkatkan penjualan kopi, setelah itu mulailah beberapa kawan yang juga punya bisnis memberikan tawaran kepada saya untuk menulis mengenai bisnis mereka.
Bekerja Sebagai Digital Marketing di Perusahaan Startup
Salah satu dosen saya semasa kuliah mendirikan perusahaan startup berbasis bioteknologi dan saat itu beliau sedang membutuhkan tenaga kerja untuk posisi marketing, memang tidak spesifik jika yang dibutuhkan adalah digital marketing, namun bentuk bisnisnya ini memang lebih mengutamakan pemasaran secara digital.