Jogja adalah kenangan.
Saat ini saya mengatakan demikian, namun beberapa lalu saat saya masih tinggal di Jogja, saya sudah sangat jenuh dan sangat ingin meninggalkan Jogja. Di fase ini saya bisa mengatakan  jika  saya benci dengan Jogja.
Bagaimana tidak, saat itu saya tak kunjung menyelesaikan perkuliahan saya, sementara banyak kawan saya sudah lulus dan meninggalkan Jogja.
Kota pelajar  itu terasa menjadi sangat membosankan, banyak sudut kota Jogja sudah saya jelajahi bersama kawan-kawan kuliah. Kembali mengunjunginya hanya akan membuat ingatan lama kembali, dan perasaan sebal karena sudah ditinggalkan oleh kawan-kawan kuliah muncul.
Menemukan Kawan Baru.
Waktu berlalu, dan tugas akhir saya juga tak kunjung rampung. Di bagian ini saya malah menemukan kawan-kawan pengganti. Kawan-kawan ini adalah kawan yang saya temui saat mengikuti komunitas lari Playon Jogja, komunitas relawan dan lainnya.
Kawan-kawan baru saya ini bukan hanya mereka yang berstatus mahasiswa, ada yang sudah bekerja, ada yang sudah menikah dan berkeluarga, bahkan saya pernah menemui anggota komunitas lari yang seumuran dengan orang tua saya.
Berasal dari Berbagai Daerah.
Mereka  ini  berasal dari daerah yang beragam, masyarakat Jogja bukan hanya orang jawa, ada banyak orang yang datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Padang, Palu, Makasar, Medan dan lainnya.  Mereka jatuh cinta dengan Jogja dan tinggal menetap di kota yang nyaman ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!