“Saya lihat,masih banyak kita (para menteri) ini yang seperti biasa-biasa saja, saya jengkelnya disitu, ini apa enggak punya perasaan ? Suasana ini krisis !” Ungkap Presiden Jokowi dengan nada tinggi.
Kemarahan akan kinerja kepada jajaran menteri Indonesia maju ini, Jokowi sampaikan di sidang cabinet yang diadakan tanggal (18/6) lalu, namun pihak istana baru merilis video tersebut pada (28/6) kemaren, berselang 10 hari setelah sidang tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengkritik keras kinerja para menterinya yang dinilai tidak memiliki perubahan signifikan di tengah pandemi covid-19 ini, kementerian yang mendapat perhatian besar adalah kementerian kesehatan yang dikatakan dalam video tersebut, Kemenkes baru menyalurkan 1,5 % alokasi dana untuk penanganan Covid-19.
Hal yang sangat mengecewakan, mengingat kementerian yang dipimpin oleh Dokter Terawan ini adalah ujung tombak pemerintah untuk menangani situasi pandemi yang melanda tanah air kita selama 3 bulan terakhir.
Baca : Imbas Covid-19, Belva Hengkang dan Terawan Menghilang.
Setelah Marah lalu Apa ?
Kemarahan Jokowi menuai berbagai respon di masyarakat,Pengamat Politik Kedai Kopi Hendri Satrio, berpendapat jika kemarahan ini tidak berarti apa-apa, tanpa adanya solusi dan langkah selanjutnya.
“Pak Jokowi sering kesal dan marah-marah kepada menterinya, namun what nektnya tidak kelihatan” Ungkap Hendri.
Menurut Hendri, kemarahan ini memang menunjukan sikap Leadership dari Presiden Jokowi, namun kemarahan ini hanya sekedar menjadi pertunjukan publik saja, jika tidak ada langkah selanjutnya.