Dibukanya kembali Car Free Day (CFD) di Jakarta (21/6) kemarin, menguak fakta jika banyak orang hanya bisa berolahraga di tempat ramai.
Saya tau banyak dari anda akan tidak sepedapat dengan opini saya ini, namun melihat keramaian yang terjadi di CFD tersebut, fakta ini memang benar adanya.
CFD yang sudah ditiadakan sejak pertengahan maret lalu, atau dimulainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), CFD yang diadakan kembali kemarin ini, malah jadi ajang "balas dendam", setelah sekian lama tidak berolahraga dan memadati keramaian.
Tak hanya orang yang berjalan santai dan berlari, kali ini ada banyak orang yang bersepeda, tentu karena olahraga bersepeda memang sedang populer saat ini.
Bersepeda adalah pilihan olahraga yang memiliki banyak manfaat namun, tidak member bean yang besar kepada sendi, seperti halnya berlari, pembahasan lebih lanjut mengenai manfaat olahraga bersepeda bisa anda baca di tulisan yang berjudul "Ingin Berlari Lebih Jauh, Cobalah Bersepeda". Â
CFD Bukan Tempat Olahraga.
Meskipun dikatakan sebagai ajang olahraga bersama, namun bintang utama dari CFD adalah pedagang kaki lima, menurut saya lebih tepat mengatakan jika CFD adalah ajang berekreasi dan berbelanja.
Berekreasi karena kita bisa melihat suasana pusat keramaian ibu kota tanpa adanya kendaraan bermotor, dan berbelanja karena kita bisa mendatangi para PKL yang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan ringan hingga pakaian dan lainnya.
Tahun 2016 lalu, saya pernah merasakan suasana CFD Jakarta ini, waktu itu saya tidak berolahraga disana, karena saya merasa kondisinya tidak sesuai untuk berolahraga, dalam kesempatan tersebut, saya hanya berekreasi menikmati suasana kota Jakarta dan berburu makanan-makanan ringan serta pakaian yang dijual di CFD tersebut, lebih seru berbelanja di CFD.