Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Memperingati Hari Film Nasional Tanpa ke Bioskop

31 Maret 2020   23:07 Diperbarui: 1 April 2020   13:03 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : www.bekraf.go.id/ 

Setiap tanggal 30 maret diperingati sebagai hari film nasional, hal ini karena bertepatan dengan tanggal tersebut atau tanggal 30 Maret 1950 adalah hari pertama pengambilan gambar film "Darah dan Doa". Film yang distrudarai oleh H. Usmar Ismail tersebut, adalah film yang menandai dimulainya era perfilman Indonesia.

Kemudian, nama Usmar Ismail diabadikan sebagai ajang penghargaan untuk insan perfiliman Indonesia yaitu Usmar Ismail Awards, karena jasa beliau yang telah membuka jalan untuk dunia perfilman Indonesia hingga seperti sekarang ini.

Hari Film Nasional ke 70

Sekarang sudah berlalu 70 tahun, film Indonesa sedang berada di masa keemasannya, memang beberapa waktu lalu film Indonesia sempat mengalami mati suri, tapi semenjak Riri Riza dan Mira Lesmana muncul dengan membawa "Petualangan Sherina" di tahun 2000 serta "Ada Apa Dengan Cinta" di tahun 2002, angin segar di industri perfilman Indonesia mulai berhembus.

Dari mulai masa Rangga yang dingin, hingga kini Dilan yang pemberani. Dilan sendiri sekarang sudah mengakhiri petualangannya karena trilogi fiilmnya telah berakhir di film "Milea: Suara Dari Dilan".Kesuksesan trilogi film Dilan yang ditonton hingga jutaan orang, adalah bukti jika dunia perfilman Indonesia telah berhasil menuju masa keemasannya.

Baca : Setelah Dilan, Lalu Siapa

Peran Dilan yang dimainkan oleh Iqbal Ramadhan sungguh luar biasa, masih sulit untuk melupakan karakter yang melekat pada mantan personil boyband CJR tersebut. Tapi seperti halnya Nicholas Saputra yang mulai meninggalkan sosok Rangga, kini Dilan juga mulai tergantikan.

Dilan & Milea Source : media.skyegrid.id/ 
Dilan & Milea Source : media.skyegrid.id/ 

Pengganti Dilan.

Angga Yunanda yang disebut sebut sudah mulai bisa menggantikan Iqbal Ramadhan, karakter Bima yang dimainkan Angga Yunanda dalam film "Dua Garis Biru" serta chemistrynya dengan Zara Adhisty sangat bagus dan sesuai, film "Dua Garis Biru" memang salah satu film terbaik Indonesia, mengangkat tema yang tabu di masyarakat tapi bisa memberikan pesan yang bermakna. Tak heran jika film tersebut mendapatkan penghargaan piala citra untuk penulis skenario terbaik.

Dalam film Mariposa yang dirilis 12 Maret 2020 lalu Angga kembali dipasangkan dengan Zara, tapi sangat disayangkan jumlah penonton film ini tidak bisa maksimal, karena situasi pandemi covid 19, maka beberapa bioskop sepi penonton bahkan ditutup untup sementara waktu.

Angga dan Zara source: Kincir.com
Angga dan Zara source: Kincir.com

Corona Mempengaruhi Industri Film

Selain mempengaruhi film yang sedang tayang di bioskop, menyebarnya virus corona ini juga mengakibatkan acara peringatan hari film nasional ke 70 terpaksa ditiadakan, padahal acara tahun lalu yaitu peringatan hari film nasional ke 69 yang dilaksanakan di gedung ki hajar dewantara Kementerian dan Kebudayaan

Dalam acara tersebut hadir wakil presiden terdahulu yaitu bapak Jusuf Kalla, acara tersebut juga dihadiri menteri pendidikan dan kebudayaan, bapak Muhadjir Effendi, serta ketua badan ekonomi kreatif (BEKRAF) bapak Triawan Munaf.

"Industri film Indonesia saat ini tumbuh dengan sangat pesat, terbukti dengan meningkatnya jumlah produksi film nasional serta jumlah penonton di bioskop" ujar bapak Jusuf Kalla.

Source : www.bekraf.go.id/ 
Source : www.bekraf.go.id/ 

Diperingati dengan Diskusi.

Sangat disayangkan acara tersebut tidak bisa diadakan lagi tahun ini, tapi para sineas perfilman Indonesia tetap memperingatinya, yaitu dengan diskusi yang dilakukan secara interaktif menggunakan bantuan social media.

Diskusi tersebut menghadirkan Garin Nugroho,Nia Dinata, Hanung Bramantyo, Joko Anwar, Upi dan Riri Riza, serta menghadirkan Lukman Reza sebagai host dalam diskusi tersebut, acara diskusi tersebut disiarkan melalui siaran langsung dari akun instagram @ifdclub.

Selain itu ada visual storytelling yang dibawakan oleh aktor kenamaan Indonesia, Reza Rahardian, melalui akun instagram @sinematografer_indonesia dan @admteknologi.

Meskipun tanpa adanya acara peringatan yang meriah atau datang ke bioskop ternyata para sineas ini masih bisa tetap berkarya dan berkontribusi untuk memajukan industri perfilman Indonesia.

"Saat ini, kita semua, termasuk industri perfilman, kembali menghadapi masa sulit. Kami di Miles Films telah menunda 2 produksi film kami sejak adanya himbauan di rumah karena wabah covid 19 " ujar Riri Riza lewat postingan instagramnya.

Nonton Film Tanpa Bioskop

Tanpa bioskop bukan berarti kita tidak bisa menonton film, dengan adanya layanan video streaming yang sedang populer saat ini, kita bisa menonton film film Indonesia yang mengesankan dan telah meraih berbagai penghargaan.

source : freepik.com
source : freepik.com

Netflix sebagai salah satu layanan video streaming yang sudah dikenal di Indonesia, sudah menyiapkan beberapa film yang bisa kita tonton meski tanpa pergi di bioskop, film-film tersebut antara lain adalah:

Pengabdi Setan

Film horor yang mengiisahkan keluarga yang bernasib buruk dengan berbagai peristiwa menyeramkan yang terjadi dalam keluarga tersebut. Film karya Joko Anwar ini telah berhasil mendapatkan penghargaan sebagai film horror terbaik di Toronto After Dark Film Festival.

Posesif

Film yang diperankan oleh Putri Marino dan Adipati Dolken ini, menceritakan tentang kehidupan pelajar SMA dengan konflik keluarga yang akhirnya menciptakan seorang "monster". Film ini membawa Putri Marino menjadi pemeran utama wanita terbaik di festival film Indonesia 2017.

Cek Toko Sebelah

Ernest Prakarsa yang berperan menjadi tokoh utama dalam film tersebut, berperan sebagai seorang pria yang sudah mempunyai karir yang bagus tetapi harus dipaksa untuk melnjutkan usaha took ayahnya. Film ini telah berhasil mendapatkan penghargaan scenario asli terbaik di festival film Indonesia 2017.

Selain film film tersebut, ada banya film lain yang juga tak kalah menarik, perlu diingat juga untuk layanan video streaming seperti Netflix, dan lainnya seperti Maxstream, Vidio, Viu dan lainya, juga memiliki original web series yang seru dan menarik.

Baca : "Jurnal Of Terror:Afterlife"

Sebagai penutup, penulis ucapkan selamat hari film nasional dan semoga kita bisa kembali nonton di bioskop kembali, sesegera mungkin.

Referensi :

1,2,3,4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun