Lari marathon adalah salah satu cabang olahraga atletik yaitu lari jarak jauh dengan jarak  42 kilometer.  Marathon sebenarnya adalah nama kota di Yunani, asal  muasal dari olahraga lari maraton ini adalah saat seorang pembawa pesan bernama Pheidippides diutus untuk membawa berita kemenangan  Yunani atas Persia, dari Kota Athena menuju Kota  Marathon.
Sejarah Marathon.
Pheidippies ini berlari dari kota Athena menuju kota Marathon selama seharian penuh, karena tidak menyiapkan fisiknya dengan baik serta berlari tanpa henti, sesampainya di kota Marathon, Pheidippides meninggal dunia.
Memang masih banyak perdebatan mengenai sejarah marathon ini, seperti mengenai jarak dari kota Athena menuju kota Marathon yang hanya sekitar 30 kilometer, tidak sampai 42 kilometer, serta mengenai Pheidippides yang dikatakan berlari sambil mengenakan baju tempurnya yang berbahan perunggu, yang tentunya sangat berat dan menyebabkan dia kelelahan hingga meninggal dunia.
Inti dari sejarah marathon itu adalah jika berlari dengan jarak sejauh itu tanpa ada persiapan yang baik, itu akan berakibat buruk bagi tubuh kita, selain itu, untuk waktu yang ditempuh saat berlari saat itu bisa sampai seharian penuh (24 jam).
Lambat laun waktu tempuh marathon ini makin kecil,tentu saja karena manusia sekarang sudah mengetahui hal apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan lari marathon.Dilansir dari Running USA,jika waktu rata rata yang diperlukan orang amerika untuk menyelesaikan marathon adalah 4 jam 22 menit untuk pria dan 4 jam 48 menit untuk wanita.
Dari yang dulunya butuh waktu seharian penuh, sekarang hanya butuh sekitar 4 jam untuk menyelesaikan marathon, hal ini secara tidak langsung membuktikan jika teori evolusi manusia bbenar adanya.Sekarang jika saya bertanya apakah mungkin manusia bisa berlari kurang dari 2 jam untuk jarak 42 kilometer.
Berlari Marathon Kurang dari 2 Jam ?
Jawabannya  bisa, lantas muncul pertanyaan lagi,  siapa  orang yang dapat melakukan hal tersebut? dia adalah Eliud Kipchoge. Seorang pelari marathon berusia 34 tahun asal Kenya ini, berhasil menorehkan catatan waktu 1 jam 59 menit 40 detik, memecahkan catatan tercepat sebelumnya atas namanya sendiri, yaitu 2 jam 25 detik di tahun 2017. Kipchoge adalah bukti nyata mengenai teori evolusi manusia, pria yang telah menjuarai 8 kompetisi "major marathon" dan 3 kali mendapat medali emas di olimpiade ini berhasil membuktikan jika dengan kerja keras, manusia akan terus melampaui batasannya.
Upaya pemecahan catatan waktu ini dilakukan di Wina, Â Austria pada Sabtu 12 Oktober 2019 yang lalu. Acara ini diselenggarakan oleh INEOS, sebuah perusahaan kimia asal Inggris, acara ini bukanlah lomba lari, ini adalah semacam ekshibisi, yang memang ditujukan sebagai upaya pemecahan rekor lari marathon. Di tahun 2017 lalu, Kipchoge juga pernah terlibat dalam acara yang sama, acara yang bertujuan untuk memecahkan rekor lari marathon dibawah 2 jam, acara tersebut diselenggarakan oleh brand olahraga kenamaan, Nike.