Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Lolos SBMPTN Bukan Berarti Kiamat

5 Juli 2018   10:04 Diperbarui: 5 Juli 2018   10:37 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 3 juli 2018  pukul 15.00, hasil dari SBMPTN  diumumkan via online. Jumlah pendaftar dengan yang diterima di SBMPTN memang tidak sesuai. Sudah jelas pendaftar lebih banyak dari daya tampung yang diterima di SBMPTN, maka tak heran jika setelah mengakses hasil pengumuman SBMPTN banyak wajah-wajah kusut nan kecewa, serta meme-meme kocak yang menghiasi sosial media tentang gagal lolos SBMPTN.

Gagal SBMPTN bukan berarti kiamat, jalur masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri)  bukan cuma SBMPTN,  masih ada jalur UM (Ujian Mandiri).  Kuliah juga bukan cuma di PTN, masih banyak PTS (Perguruan Tinggi Swasta)  yang bagus. Banyak orang yang berpikiran sempit yang memandang jika kuliah di PTS berarti menjadi mahasiswa yang kalah saing dengan mahasiswa dari PTN yang sudah punya nama. Kuliah itu bukan cuma datang lalu belajar dan ujian, kuliah juga tentang bersosialisasi dengan individu-individu baru dengan latar belakang yang berbeda, menambah wawasan, dan lainnya yang tidak cuma diukur dengan nilai akademik 1 sampai 4.

Hal seperti ini yang tidak diketahui oleh para pendaftar SBMPTN, wajar memang, mereka baru lulus SMA, masih remaja yang belum bisa berpikir secara matang. Mereka masih mudah untuk terombang-ambing akibat dampak lingkungan sekitar. Banyak juga dari mereka yang tidak mencari informasi secara lengkap yang menimbulkan kesalah pahaman tentang suatu jurusan kuliah, yang akhirnya timbul penyesalan dan menyalahkan jurusan yang dia pilih sendiri.   

Hal yang paling disayangkan adalah para remaja ini adalah mereka langsung putus asa dan berpikir pendek setelah tidak lulus SBMPTN. Negara kita memang bukan seperti negara Jepang yang punya budaya ketika tidak lulus ujian maka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, kita tidak seperti itu, tapi melihat banyaknya kekecewaan dari para pendaftar SBMPTN ini menunjukan jika mereka hanya mengandalkan SBMPTN, tidak berpikiran luas dan hanya mengandalkan satu jalan. 

Sebelum memutuskan untuk ikut SBMPTN alangkah lebih baiknya kita menghimpun banyak informasi mengenai prospek jurusan yang kita minati, kampus-kampus dengan budaya pendidikan yang baik, lingkungan yang nyaman, semuanya akan menjadi referensi kita untuk memilih pilihan lain jika nanti gagal lolos di SBMPTN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun