Tanggal 14 april 2018 yang lalu adalah hari ulang tahun majalah Bobo yang ke 45 tahun. Usia yang sudah cukup tua jika diibaratkan ke manusia. Usia 45 tahun adalah usia yang sudah dewasa malah sudah terbilang tua, sudah punya anak yang berumuran remaja, perannya adalah sebagai orang tua. Majalah Bobo sejatinya sudah bukan menjadi sosok "teman" saja bagi anak-anak tapi juga sebagai orang tua.
Tidak banyak majalah yang bisa bertahan sampai sekarang ini, banyak sudah majalah yang gulung tikar. Sebut saja beberapa saudara Bobo seperi majalah Hai, Kawanku, Aneka Yess dan lainya, majalah yang gulung tikar seperti majalah Hai. Berdalih kalau mereka sudah tidak punya ruang di media cetak, mereka mau menekspansi ruang mereka ke media elektronik. Saya juga pelanggan majalah Hai. Sedari kelas 1 SMA, saya selalu menyisihkan uang jajan saya untuk membeli majalah Hai, tapi keputusan berakhirnya majalah Hai ini sangat mengecewakan. Menurut saya versi cetak tetap tidak tergantikan.
Semasa saya kecil, belum ada internet, informasi yang didapat anak-anak hanya didapat lewat televisi. Saat itu memang acara anak-anak masih banyak, tidak seperti sekarang. Tapi informasi yang dihadirkan Bobo berbeda, informasinya sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Banyak juga info-info unik yang bisa dijaikan sebagai bahan rujukan untuk tugas tugas semasa saya SD hingga SMP.
![kaver majalah bobo edisi ulang tahun ke 45](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/04/22/majalah-bobo-5adc8bdfcf01b446dd7ab132.jpg?t=o&v=770)
Hadiahnya bukan cuma aksesoris seperti gantungan kunci dan lainnya. Bonus yang unik dan sering adalah bonus biji-bijian seperti biji bunga matahari, biji pohon jarak, atau biji wortel. Saya masih ingat biji pohon jaraknya itu adalah bonus pendukung untuk artikelnya mengenai pembuatan minyak dari biji jarak, Sampai sekarang pohon jaraknya masih ada di halaman belakang rumah saya, padahal sudah bertahun lamanya. Belakangan saya tahu jika untuk edisi ulang tahu yang ke 45 tahun majalah Bobo, majalah ini mengadakan sayembara berhadiah dengan hadiah-hadiah yang spesial.
Masa kecil saya ditemani majalah Bobo, semboyan majalah bobo yaitu "Teman Bermain dan Belajar" memang benar demikian. Selain banyak cerita dongeng dan cerita bergambar yang menghibur, banyak artikel menarik yang bisa mendidik dan menambah wawasan.
Sekarang saya sudah tidak pernah membeli majalah Bobo. Tetapi jika saya sedang ke toko buku, pasti saya menyempatkan untuk melihat majalah Bobo, sekedar melihat kavernya, atau sekalian membolak balik beberapa halamannya mencari artikel-artikel menarik untuk dilihat sekejap. Saya berharap jika kelak saya punya anak nanti, majalah Bobo masih terbit dan saya bisa menceritakan kepada anak saya siapa teman yang menemani saya menikmati masa kecil saya dulu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI