Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ngayogjazz, Jazz dalam Kesederhanaan

29 November 2016   10:49 Diperbarui: 29 November 2016   11:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngayogjazz  sebuah  gelaran musik tahunan yang dilaksanakan di Jogjakarta yang sudah rutin dihelat sejak hampir 10 tahun silam.Pertama kali diadakan pada tahun 2007 yang lalu dan digagas oleh Djaduk Feryanto yang merupakan seniman asal Jogja. Kemasan yang disajikan dalam nyayogjazz ini terbilang unik, inilah  yang membuat acara tahunan ini punya magnet tersendiri untuk begitu banyak pengunjungnya, memang dari awal Djaduk dan timnnya mengemas nyayogjazz sebagai sebuah acara yang ringan dan disajikan secara merakyat, karena jazz bukanlah hanya milik orang-orang yang ada di kafe, hotel atau tempat mewah lainnya, jazz juga bisa menjadi hiburan yang merakyat.

Dengan tujuan yang merakyat ini, maka dipilihlah tempat yang bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat dan tentu saja gratis, tempat yang dipilih adalah kawasan desa wisata, selama 10 tahun penyelenggaraanya tempat penyelengaaraanya selalu berpindah-pindah, disetiap desa tempat terselengaranya acara ini tentu suasana yang disajikan selalu berbeda, tapi nuansa pedesaan dan suasana tradisional  Jogja sudah sangat melekat di tiap tahun penyelenggaraannya.

Meskipun bisa masuk dengan tarif yang gratis, tapi pengisi di acara ngayogjazz ini  bukanlah  musisi-musisi kelas teri , sederet nama nama besar seperti Glen Fredly, Fariz RM, Monita Tahalea, Trie Utami, Tohpati, Syaharani, Barry Likumahuwa dan lainnya, bergiliran mengisi pagelaran ini, bahkan banyak musisi yang menawarkan dirinya untuk diundang ke Ngayogjazz, seperti disampaikan oleh musisi Fariz RM yang sudah lama ingin manggung di Ngayogjazz tapi baru bisa kesampean di pagelaran tahun ini. Banyak alasan yang membuat para musisi ini senang untuk tampil di Ngayogjazz, antara lain karena euforia para penonton yang begitu luar biasa, yang tidak mau kalah oleh hujan, meski hujan turun tapi para penonton enggan untuk beranjak dari depan panggung, juga karena nuansa Jogja yang begitu menyenangkan dan kental akan budaya yang bisa membuat mereka betah ada disana.

Tahun ini, Ngayogjazz bertempat di padukuhan Kwagon, desa Sidorejo, kecamatan Godean, Sleman, Jogjakarta. Berjarak sekitar 20 menit dari pusat kota Jogja, Kwagon ini adalah salah satu desa wisata yang ada di Jogja. Acara diadakan pada hari  sabtu 19 Nopember 2016, bertepatan dengan momen malam minggu membuat acara ini menjadi magnet besar bagi pemuda pemudi yang kebanyakan masih berstatus mahasiswa untuk datang ke acara ini. Tema yang diusung untuk tahun ini adalah “Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama” yang kurang lebih artinya adalah membangun karya jazz yang enak dan bisa dinikmati oleh semua, tema ini sukses diwujudkan, karena dalam pagelaran ini, semuanya bisa menikmati jazz yang dihadirkan dalam Ngayogjazz, jazz dalam kesederhanaan.

Source :

1 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun