Tak pernah jeda ku buka hidupmu dari gawaiku. Cerita kamu tertulis dan tergambar.
Bincangmu, lagumu, gelakmu, katamu dan bahkan helaan nafasmu.
Tak pernah luruh di kepalaku
Melekat sekali pun bertumpuk cerita harus juga kusimpan
dan kamu memenangkan persaingan
kamu terus paling atas dari seribu memori kupunya
Aku tak pernah jumpa kamu dalam waktu dan tempat yang sama
Tapi aku tak melewatkan sedetik waktu dan secuil tempat yang kamu ada
Gawai di tanganmu menjelajah kemanapun kamu bergerak
Dan aku hanya bersandar pada dirimu di setiap akunmu
Kutahu, sangat kutahu
Kamu melakukan yang sama, mencari selalu jejakku di akunku
menatapi fotoku, melabuhkan suaraku di kupingmu, dan memainkan anganmu tentang aku
Setiap suaramu tercipta, kuberi bunga, dan kau beri aku tidak lagi sekedar itu
Uang, mobil, intan permata, bertabur memenuhi layar virtualku
Jantung hati kita serahkan hampir setiap inci tempat yang kita punya bersama
dalam akun-akun kita
Kurasa, kita telah jatuh cinta
Dan biarlah tetap begitu, saling mencintai dalam maya
Biarlah tetap seperti itu, aku dan kamu dalam bayangan
Karena bahagia tidak selalu harus karena kita  yang nyata.
Agustus, 7, 2020
*Karena kutakut cinta kan pergi jika tahu kita yang sejati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H