Mohon tunggu...
yudi howell
yudi howell Mohon Tunggu... Freelancer - Active Social Media User

Female, live in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takluk

14 Juli 2020   21:11 Diperbarui: 14 Juli 2020   20:59 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah terlalu biasa aku kini dengan sosokmu, yang lalu lalang di depanku dan menemuiku.
Ceritamu berlimpah, katamu beribu dan tawamu mengembang tanpa beban.
Sudah terbiasa aku menemukan tampanmu, tubuhmu yang menawan, dan senyuman manis bagai madu.

Langkahmu sudah dalam hitunganku, baumu sudah dalam jerat bulu hidungku.
Bahkan, pikiranmu sudah kurengkuh dalam akalku. 

Sudah tak ada lagi cemburuku kalau perempuan menyanjungmu
Sudah tak ada lagi marah ketika kau sapa mereka dengan riang.
Percayaku sudah tumbuh, kamu tak akan kemana

Jangkar sudah kuikatkan di hatimu, kamu tak akan lagi bergerak jauh
Hanya ketika kulepas sauh atas kehendakku, kamu bergerak walau tetap dalam mauku

Ceriamu kini adalah ceriaku, kesedihanmu adalah  bagian dari deritaku.
Hidupmu kini adalah separuh dari jiwaku.

Maafkan ku tak bermaksud  pongah tapi aku telah menaklukkanmu
Walau melewati jalan berliku  terjal dan menyakitkan, kini telah kukuasai cintamu. 

Yogyakarta, 13 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun