Mohon tunggu...
yudi howell
yudi howell Mohon Tunggu... Freelancer - Active Social Media User

Female, live in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Kita

11 Mei 2020   06:28 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:45 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Yudi Howell/ Document pribadi

Seingatku, tidak pernah ada kata ungkapan cinta dalam relasi kita. Tidak seperti dalam drama-drama Korea atau film-film remaja Indonesia, yang selalu sahdu menggambarkan proses penyampaian rasa cinta pada orang yang dicintainya. 

Padahal jujur, aku berharap begitu karena kamu sangat pantas jadi aktor utamanya. Kamu tinggi, bahumu lebar, perutmu rata. Bentuk badanmu bagus. 

Wajahmu halus, hidungmu runcing, matamu besar dan dilengkapi bulu mata lentik. Jujur setiap aku bercakap denganmu, kadang kuabai pada pesanmu, karena yang kuamati bibirmu yang terukir bagus.

Begitu saja kurasa, relasi kita terjalin. Dekat. Kadang aku meragu status relasi ini. Pacaran? Persahabatan? Kurasa tak ada beda. Aku suka kamu, aku mengagumimu. Tapi bisa jadi itu bukan pertanda relasi romantik, seperti yang ditulis dalam artikel-artikel populer  di internet. 

Kamu pun sering kutemukan berperilaku sama denganku. Menatapku seperti sedang menjilati es krim, menikmati dengan segenap hati. Haha...itu pikiranku. Sesungguhnya, aku tidak yakin dengan perasaanmu padaku. 

Seingatku, hanya ada satu peristiwa  yang kugunakan untuk menandai awal kedekatan relasi kita. Saat kita sedang berdua, menunggu teman lain datang untuk rapat. Kamu bersenandung, seperti hanya menggumam. Bahkan kutak tahu lagu yang kamu  nyanyikan. 

Hanya tiba-tiba, aku menangkap satu kalimat lirik lagu - yang mungkin sengaja kamu lakukan - yang cukup jelas kamu lafalkan, "Aku cinta kepadamu. Aku telah jatuh cinta padamu." Hai...kamu mengungkapkan cinta padaku? Aku menatapmu. Tapi...yang kutemukan, kamu tetap asyik bersenandung, dengan headset tanpa menatapku. 

Entahlah. Apa, kapan dan seperti apa hubungan kita ini. Tapi aku merasa sangat dekat, seperti telah bertahun-tahun mengenalmu. Kamu mungkin adalah makhluk reinkarnasi, sosok masa laluku yang dihadirkan pada saat sekarang. Aku bisa memahamimu, bisa menebak pikiranmu, perilakumu. Seperti aku ada dalam dirimu. 

Masih ingatkah kamu, beberapa kali dalam berbagai pertemuan, outfit kita senada, seperti direncanakan. Teman-teman sampai curiga bahwa kita pacaran sehingga bajupun sama. Tidak hanya baju, banyak perilaku kita sama,  seperti  kita adalah jiwa yang sama.   

Apa pun lah. Tapi, kita telah menulis banyak cerita. Manis, sedih, marah, merana, senang, bahagia. Bercampur, berganti-ganti. Setahun  usia bersama kita tapi sudah  sudah berpuluh-puluh halaman satu spasi ukuran huruf 10 dan banyak insert gambar monochrome atau multicolor. Walau tetap tidak tahu, jenis apa hubungan kita.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun