Mohon tunggu...
yudi howell
yudi howell Mohon Tunggu... Freelancer - Active Social Media User

Female, live in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ilalang

29 April 2020   15:04 Diperbarui: 29 April 2020   15:08 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Yudi Howell (Dok pribadi)

Mungkin inilah aku. Tidak bisa diam dan patuh. Berjalan sekehendak hati, berlari mengikuti jiwa. Seperti rumput-rumput liar. Seperti ilalang. Semakin hidup saat dilepas, berkembang saat diabaikan, berbunga ketika ditinggalkan.

Tumbuh subur, mengakar dan kokoh berdiri walau disingkirkan dan dilupakan.  Karena angin yang mematangkan serbuk bunganya, dan hujan  yang melunakkan tanah keras di sekitarya.    

Siapakah  yang peduli pada rumput dan ilalang? Ketika menjulang, orang membabatnya sampai ke akar, menganggapnya musuh dan melahap lahan dengan mencurinya.  Siapakah yang menaruh hati pada bunganya? Karena banyak orang hanya mencintai  kecantikan dan wanginya.  Pernahkah bunga ilalang diatur manis  pada vas bunga penghias kamar?  Atau memindahkannya dari lahan tak bertuan ke dalam pot keramik halaman rumah? 

Akulah seperti ilalang. Tak akan punah karena alam memeliharanya.  

Yogyakarta, 29 April 2020.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun