Dunia kewartawanan sudah saya geluti sejak tahun 1997Â dan berakhir 12 tahun kemudian. Tidak lama memang. Pada tahun 2009, saya dipercaya untuk mengelola sebuah usaha kecil-kecilan yang mengharuskan saya "pensiun dini" dari bidang Jurnalistik.
Setiap pekerjaan pasti ada suka dan dukanya. Begitu juga dengan seorang wartawan. Nah, ditulisan ini saya ingin berbagi kenangan indah yang saya dapatkan selama menjadi seorang Jurnalis.
1. Nonton Bioskop dan Konser Gratis. Ini sering saya dapatkan saat awal-awal menjadi wartawan, tepatnya pada tahun 1997. Saat itu saya hanya sebagai Wartawan Magang disebuah Surat Kabar terbitan Medan, Sumatera Utara. Selain itu, saya juga masih terdaftar sebagai mahasiswa tingkat 2 sebuah perguruan tinggi swasta. Nah, sebagai mahasiswa plus anak kos yang haus akan hiburan, saya selalu mencari informasi tentang konser musik dan informasi film-film terbaru. Yang sudah pasti menjadi narasumber yaitu panitia konser dan pemilik bioskop. Ujung-ujungnya ya tadi, setiap ada konser Artis-artis Ibukota atau Artis Mancanegara di Kota Medan saya selalu nonton gratis. Tentu saja sambil liputan.
2. Jadi Raja Kecil di Daerah. Tahun 1999 saya harus pulang kampung ke Aceh. Di tahun tersebut saya memasuki masa-masa akhir perkuliahan dan harus menyelesaikan skripsi yang kebetulan penelitiannya di Kantor DPRD Aceh Timur. Seorang teman yang juga Redaktur, menawarkan saya untuk menjadi Koresponden Aceh pada majalahnya. Tawaran tersebut tentu saja saya terima. Jadinya, pejabat-pejabat di daerah langganan menjadi narasumber. Akhirnya, setiap para pejabat tersebut mengadakan acara, baik acara kantor maupun pribadi, mereka selalu menghubungi saya. Tentu saja ada yang sifatnya pertemanan maupun publisitas.
3. Bepergian Gratis. Tahun 2004 saya mengadu nasib ke Jakarta. Setahun kemudian saya diterima di sebuah Majalah Kelautan. Selama bekerja di sini, cita-cita saya untuk keliling Indonesia dapat tercapai. Banyak undangan dan tugas liputan yang mengharuskan saya ke luar kota. Tentunya semuanya dibiayai oleh kantor.
4. Gak Pernah Ditilang Polisi. Selama menjadi wartawan saya tidak pernah ditilang Polisi. Kebetulan juga, setiap berkendara saya selalu memakai helm dan surat-surat lengkap. Namun, bila Pak Polisi melihat Kartu Pers yang saya kenakan, biasanya tidak banyak tanya lagi, langsung disuruh jalan.
Berhubung sudah magrib, mungkin ini saja yang bisa saya tulis mengenai hal indah selama menjadi jurnalis. Masih banyak lagi sebetulnya.....
Wassalam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H