Mohon tunggu...
Yudi Kurniawan
Yudi Kurniawan Mohon Tunggu... Administrasi - Psikolog Klinis, Dosen

Psikolog Klinis | Dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang | Ikatan Psikolog Klinis Indonesia | Contact at kurniawan.yudika@gmail.com | Berkicau di @yudikurniawan27 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk Belajar Deteksi Dini Gangguan Depresi: Kolaborasi Fakultas Psikologi Universitas Semarang bersama Komunitas Psikologi Berbagi

11 Februari 2023   13:03 Diperbarui: 11 Februari 2023   13:07 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama pasca kegiatan pelatihan (Dokpri)

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen Fakultas Psikologi Universitas Semarang memberikan pelatihan mengenai deteksi dini kasus depresi usia anak, remaja, hingga dewasa pada Relawan Konselor Komunitas Psikologi Berbagi di Ruang kelas T.1.4 gedung F fakultas Psikologi Universitas Semarang-Jawa Tengah pada hari Sabtu, 3 Desember 2022. Tim PkM terdiri atas Yudi Kurniawan, S.Psi., MPsi., Psikolog, Feti Pratiwi S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Adiprana Yogatama, S.S., M.Hum.

Koordinator komunitas Psikologi Berbagi Yohana Christina, S.Psi., M.Psi Psikolog atau kerap disapa Kak Jo berharap dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas dan pengalaman konselor komunitas psikologi berbagi Semarang dalam menghadapi klien, serta mempererat hubungan antar relawan konselor yang datang sebagai peserta pelatihan.

Selain itu Kak Jo juga menyampaikan harapannya agar kegiatan pelatihan ini juga bermanfaat bukan hanya bagi teman-teman konselor psikologi berbagi namun juga bermanfaat bagi Fakultas Psikologi USM.

"Terimakasih kepada tim Pelatihan yang sudah memfalisitasi sedemikian baik yang diberikan kepada kami dengan segala sesuatu yang disediakan ini sangat luar biasa bagi kami. Semoga bermanfaat bukan buat kami saja tertapi juga untuk teman-teman Fakultas Psikologi USM  "kata Kak Jo.

Ketua tim PkM Yudi Kurniawan menyampaikan, kasus depresi tidak dapat dilihat secara langsung melainkan butuh asesmen dari seorang profesional.

"Kita tidak bisa hanya sekedar melihat saja misalkan dalam sebuah kelas 'oh ada yang depresi' gitu ngga bisa. Artinya butuh asesmen dari profesional yakni individu yang pernah secara khusus mempelajari tentang psikologi" ujarnya.

Meskipun kerap dianggap mirip, menurut Yudi kasus depresi dan kecemasan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan ini terletak pada penyebab nya yakni masa depan dan masa lalu.

"Bedanya depresi dan kecemasan"

Depresi lebih cenderung disebabkan oleh masa lalu. Sedangkan kecemasan lebih condong kekhawatiran akan masa depan". Kata Yudi Kurniawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun