Kembali pada petualangan Hopps dan Nick, mereka lalu menemukan bahwa hilangnya warga kota terkait dengan proses evolusi dan kembalinya insting predator hewan karnivora. Keruan saja isu ini membuat warga Zootopia resah dan merasa terancam keselamatannya, terutama hewan-hewan yang secara alamiah menjadi mangsa predator. Warga kota yang berasal dari spesies karnivora langsung dijauhi dan yang memiliki jabatan publik langsung dilengserkan.
Situasi ini menjadi semacam blessing in disguise bagi Hopps. Oleh walikota yang baru (domba bernama Mrs Bellwether), Hopps ditunjuk menjadi maskot kepolisian sekaligus sosok pahlawan bagi warga kota. Alasannya karena Hopps berasal dari spesies kelinci yang sebelumnya selalu jadi minoritas dan sekarang bisa menjadi sumber inspirasi warga kota yang tengah ketakutan terhadap isu teror hewan karnivora. Namun Hopps menolak dan memilih pulang kembali ke desanya karena situasi sudah tidak kondusif. Apalagi Nick yang sudah menjadi teman baiknya pun menjadi korban stigma karena dia seekor rubah (yang notabene merupakan predator alami kelinci).
Trio sutradara Byron Howard, Rich Moore, dan Jared Bush berhasil mengangkat isu global lewat sindiran hewan-hewan yang lucu. Pada beberapa adegan, tampak warga kota yang merupakan herbivora ketakutan saat berada satu kereta dengan harimau atau serigala. Padahal sebelumnya mereka hidup damai berdampingan. Semuanya gara-gara isu teror oleh hewan predator. Persis seperti kondisi manusia saat ini, di mana kita kerap curiga saat bertemu orang dari etnik atau agama tertentu, hanya karena oknum dari kelompok mereka diduga terlibat aksi teror. Pada akhirnya, Hopps dan Nick berhasil meringkus aktor intelektual dibalik serangkaian aksi teror terhadap warga Zootopia. Aktor intelektual yang sungguh tidak disangka-sangka. Â Â
Sebagai sebuah kota, Zootopia tidak hanya menawarkan impian, tapi juga kerasnya persaingan untuk hidup. Konflik sosial politik layaknya dunia manusia pun hadir di Zootopia. Isu tentang stereotip, persaingan antar kelompok, dan terorisme hadir di Zootopia. Tapi tenang saja, Anda tak perlu berkerut dahi untuk memahaminya. Bahkan Anda bisa tertawa lepas melihat aksi kocak para hewan antropomorfik yang berlagak meneror warga kota. Itulah hebatnya Disney, yang membuat kita tidak sadar bahwa sebenarnya tengah menertawakan diri sendiri. Menertawakan persaingan dan konflik yang terjadi pada peradaban manusia.
Tidak salah jika IMDb (Internet Movie Database) memberikan rating 8,1/10 untuk Zootopia. Saya sendiri memberikan rating 8,5/10 untuk film ini. Selamat menonton dan ikutlah bergoyang bersama Shakira a.k.a Gazelle dengan hitsnya Try Everything J Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H