Atalanta berhasil melenggang ke final Coppa Italia usai menekuk Napoli di semifinal. Klub berjulukan La Dea menang 3-1 di leg kedua (agregat 3-1) berkat gol Duvan Zapata dan brace Matteo Pessina.Â
Pada laga final yang akan digelar bulan Mei mendatang, Atalanta akan menantang Juventus. Laga final ini merupakan yang keempat bagi Atalanta di Coppa Italia setelah 1962/63 (vs Torino; juara), 1986/87 (vs Napoli), 1995/96 (vs Fiorentina) dan 2018/19 (vs Lazio).
Laga final ini akan dihelat di Giuseppe Meazza, San Siro, Milano markas dari kesebelasan AC Milan dan Inter Milan. Sayangnya kedua tim sekota itu gagal melaju ke partai final karena mereka harus sudah tersingkir  oleh lawannya.
AC Milan yang saat ini sedang menduduki puncak klasemen sementara Liga Italia harus sudah tersingkir dari Inter Milan di babak perempat final. Sementara Inter sendiri yang melaju ke semifinal harus mengakui ketangguhan Juventus.
***
Atalanta punya sedikit pengalaman yang kurang mengenakkan pada laga final Coppa Italia terakhirnya pada 2018/19, Marten De Roon dkk ditaklukkan oleh Lazio 2-0 di Stadion Olimpico, Roma.
Tapi kali ini Atalanta tentunya berharap bisa mengulangi sejarah saat bertemu Juventus di final Coppa Italia. Meskipun ini merupakan pertemuan pertama di Coppa, namun La Dea yang baru memiliki trofi 1 bisa mengulangi sejarah di musim 1962/63 dimana di laga final mereka mengalahkan tim dari Turin, Torino dengan skor 3-1.
"Kami belum akan memikirkan tentang laga final. Bagi kami, ini sudah jadi sukses yang luar biasa. Kami akan bermain lawan tim luar biasa seperti Juventus, tim yang sulit untuk dihadapi," kata pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini.
Baiklah mister Gasperini, namun bila Atalanta berhasil mengalahkan Juventus maka ini akan menjadi gelar Coppa Italia yang kedua bagi tim yang bermarkas di Gewiss Stadium, Bergamo ini dan yang pertama untukmu biar tidak diledek pelatih tanpa trofi.
Nah, karena si mister ini menyebutkan bahwa terlalu dini untuk membahas soal laga final. Mari kita simak perjalanan Atalanta sebelum menginjakkan kaki ke final di Milan. Perjalanan La Dea sebenarnya tak cukup berat, karena mereka sebagai tim Serie-A baru tampil di babak 16 besar.
**"