Mohon tunggu...
Yudi Kurniadi
Yudi Kurniadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja

Pekerja konstruksi dan penikmat sepakbola yang lagi suka menulis. Here We Go!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menakar Nasib Christian Eriksen yang Terasingkan di Inter Milan

11 Desember 2020   12:59 Diperbarui: 12 Desember 2020   08:38 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christina Eriksen dan Antonio Conte. (Sumber: AFP/Miguel Medina via Kompas.com)

Pertama, masalah bahasa. Rekan satu timnya di Inter, Romelu Lukaku menyarankan Eriksen untuk belajar bahasa Italia. Dengan begitu Eriksen akan lebih mudah beradaptasi dan mengerti dengan kondisi dan situasi di klub dan sepak bola Italia.

Lukaku bahkan mengakui bahwa, Eriksen itu tidak jelek-jelek amat. Ia bahkan bisa saja menjadi pemain terpenting di Inter asal mau beradaptasi dengan budaya sepak bola Italia.

Kedua, pindah klub. Beberapa pengamat bahkan para legenda sepak bola dari negeri Eriksen sendiri, Denmark. Melihat situasi ga karuan yang sedang menghinggapinya, menyarankan untuk pindah klub saja atau kembali ke Liga Inggris.

Dari dua pilihan opsi ini, saya kira yang lebih tepat untuk masa depan Eriksen adalah pindah klub mau dengan status permanen atau pinjaman terlebih dahulu. Eriksen seperti tidak akan sulit untuk menemukan pelabuhan barunya.

Bayern Munchen, Paris Saint-Germain, Real Madrid, bahkan West Ham United kabarnya sangat berminat pada Eriksen. Munchen misalnya mereka akan memberikan opsi pertukaran pemain tanpa biaya tambahan dengan salah satu pemainnya, yakni Corentin Tolisso.

***

Christian Eriksen tidak menampik berita transfer ini. Dia dalam posisi menunggu. Menunggu tim peminat yang mengajukan proposal resmi kepada Inter. Lantas, mengapa pemain seperti Christian Eriksen diburu banyak klub? Berikut analisisnya.

Secara individu, Eriksen bukanlah pemain kaleng-kalengan. Ia telah merengkuh prestasi lima gelar pemain terbaik Denmark pada 2013, 2014, 2015, 2017, dan 2018. 

Tetapi, sejauh ini ia belum mampu memberikan gelar bagi negaranya. Pencapaian terbaik Eriksen bersama tim nasional Denmark hanya membawa tim berjulukan Dinamit itu melaju ke babak 16 Besar Piala Dunia 2018.

Sementara soal skill. Eriksen mampu menjadi sosok yang mengatur kapan mesti menyerang dengan cepat, menunda (delay) permainan, hingga mengambil bola-bola mati. Kelihaiannya itu disebut Uffe Pedersen, kepala pemandu bakat Odense BK (klub masa kecil Eriksen), telah muncul sejak kecil.

So, kita jadi tahu bahwa dalam diri Christian Eriksen ini ada banyak kelebihan. Namun, sayang ia kurang beruntung bersama Inter. Sudah saatnya memang di Januari nanti lebih baik pergi dan menuju klub yang benar-benar mampu mengeksplorasikan kemampuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun