Mohon tunggu...
Yudi Kurniadi
Yudi Kurniadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja

Pekerja konstruksi dan penikmat sepakbola yang lagi suka menulis. Here We Go!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontroversial VAR di Liga Inggris Menghantui Persaingan Papan Bawah

18 Juli 2020   11:17 Diperbarui: 18 Juli 2020   11:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontroversial VAR kembali hadir disaat persaingan antara klub di penghujung Liga Inggris yang mulai memanas.

Jelang berakhirnya kompetisi Liga Inggris musim 2019/2020, persaingan ketat terjadi di papan bawah. Berbeda di papan atas, dimana Liverpool sudah memastikan meraih mahkota juara.

Sementara itu di bawah selain Norwich City yang sudah dipastikan terdegradasi, setidaknya masih ada lima tim yang bakal saling sikut untuk menjauh dari jeratan degradasi.

Hingga pekan ke-36. Aston Villa, Bournemouth, Watford, Brighton Hove & Albion dan West Ham  masih dalam bayang-bayang hantu turun kasta. Aston Villa berada di dasar posisi 19 dengan 31 poin, lalu peringkat ke-18 dan 17 ada Bournemouth dan Watford dengan 31 dan 34 poin.

Dua tim berikutnya adalah Brighton (16) dan West Ham (15) dengan nilai 36 dan 37. Secara matematis sebenarnya tim-tim yang menempati posisi 17 sampai 15 sudah aman dari zona degradasi. Ini lantaran poin maksimal ketiga tim tersebut akan bertambah 6 poin dimana Liga Inggris masih menyisakan 2 pertandingan bagi masing-masing klub.

Tapi, peluang terbesar terdegradasi musim depan memang ada pada lima tim terbawah itu. Sesuai regulasi operator Premier League, pada pengujung kompetisi nanti, tiga tim terbawah harus turun ke kasta Divisi Championship. Satu dari tiga tim promosi yakni Leeds United sudah bersiap menggantikan.

Well, menjelang kompetisi usai persaingan paling seru justru terlihat di papan bawah, walaupun papan atas juga memanas sih disaat beberapa tim tengah berebut untuk masuk ke posisi empat besar dan mendapatkan ganjaran tampil di Liga Champions seperti Manchester United, Chelsea, dan Leicester City.

Di fase genting seperti ini, laga kandang menjadi salah satu kunci penting, siapa yang bisa memaksimalkan laga kandang tentu peluang besar untuk masuk ke zona Liga Championship, sekedar bertahan atau terhindar dari degradasi.

Prediksi tim yang bakal terdegradasi

Melihat persaingan di papan bawah ini saya prediksi sepertinya Aston Villa dan Bournemouth akan menyusul Norwich City terdegradasi, meskipun keduanya masih memiliki laga kandang yang bisa dimanfaatkan.

Tapi, tampaknya kedua tim ini bakal sangat sulit untuk keluar dari jeratan degradasi. Dari dua laga tersisa, Aston Villa akan menghadapi Arsenal dan West Ham. 

Sedangkan Bournemouth lebih parah lagi, lawan yang dihadapi adalah dua tim kuat Liga Inggris. Yakni Manchester City dan Arsenal. Namun memang semua kemungkinan masih bisa terjadi. Ini yang menarik ditunggu.

VAR Menghantui Hasil Pertandingan

Selain soal semakin ketatnya kompetisi di papan bawah, saya kira ada yang perlu untuk diwaspadai terhadap kemungkinan di luar sisi teknis yang dapat merubah hasil pertandingan. Apa itu? Video Assistant Referee (VAR).

Saya bukan sedang menuduh, namun saat ini topik VAR kembali hadir dalam laga teranyar yang melibatkan laga Crystal Palace vs Man United yang hadir di pekan ke-36 ini yang berlangsung pada, Jumat (17/7/2020) dini hari WIB.

Setan Merah meraih poin penuh di laga itu berkat kemenangan 2-0, namun hal ini dipertanyakan oleh pihak Palace yang merasa dirugikan pasalnya mereka sempat membalas ketertinggalan namun di anulir VAR.

Lagi-lagi laga dengan skor akhir di luar nalar tentu membuat para pecinta Liga Inggris bertanya-tanya dan bahkan di Twitter terkait hasil laga tersebut ramai diperbincangkan.

VAR Picu Kontroversial

Kehadiran VAR di Premier League yang baru digunakan sejak awal musim ini memang kerap memicu kontroversi. Teknologi sepakbola yang katanya paling mutakhir itu dianggap telah merusak integritas liga, penggunaannya pun menimbulkan pro dan kontra di kalangan klub.

Hampir seluruh peserta Liga Inggris telah merasakan kerugian dan keuntungan dengan digunakannya VAR selama laga berlangsung. Tidak sedikit manajer klub yang kesal dengan keputusan VAR menganulir gol timnya, salah satunya Jose Mourinho.

Lain lagi dengan kubu West Ham, mereka mengusulkan agar VAR tak lagi digunakan pada musim berikutnya. Hal ini disampaikan secara langsung dan terang-terangan oleh Asisten CEO klub yakni Karren Brady dalam sebuah artikel di kolom The Sun.

Nah, kan. Sudahlah mungkin lebih baik kembali saja ke semula dan menyerahkan keputusan kepada wasit atau perangkat lainnya yang bertugas dilapangan.

Kata 'Mungkin' ini pun diucapkan karena saya tidak melakukan riset mendalam terhadap hal tersebut. Namun kontroversial yang kembali terjadi ini saja cukup menggelikan dan tidak selesai-selesai masalah.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun