Pelatih Atalanta BC, Gian Piero Gasperini bukanlah nama baru dalam belantika kepelatihan sepak bola di Italia. Ia tercatat pernah melatih klub Genoa, Palermo sampai Inter Milan.
Gasperini yang saya kenal kini sudah berubah semenjak direkrut Inter Milan pada musim panas 2011, ia menjadi pelatih baru bagi tim favorit saya kala itu untuk menggantikan pelatih asal Brasil, Leonardo. Hal itu terjadi pada tanggal 24 Juni 2011.
Tapi, sepak terjang Gasperini menakhodai Inter tidaklah berjalan mulus, padahal saya sempat optimis dia akan membuat Inter kembali meraih kesuksesan pasca memori indah bersama Mourinho di musim 2009-2010. Gasperini dipecat oleh pihak klub karena tidak memberikan kemenangan timnya di lima pertandingan, itu terjadi pada tanggal 21 September 2011.
Entah kenapa racikan Gasperini di Inter berbanding terbalik ketika ia pertama kalinya dikenal publik Italia kala menukangi Genoa FC musim 2006-2007, waktu itu dia dikenal sebagai pelatih yang ambisius hingga tim asuhannya bermain di Serie A sebagai tim promosi.
Ditangannya, Genoa menduduki peringkat kelima di kancah liga tertinggi Italia pada musim pertamanya di Serie A 2007-2008. Hal itu merupakan rekor tertinggi Genoa selama 19 tahun, ditambah klub berjulukan I Grifone itu mengamankan tempat untuk tampil di Liga Eropa UEFA. Kala itu, di skuatnya memiliki pemain-pemain seperti Diego Millito dan Thiago Motta.
Selepas momen pahitnya bersama Inter yang hanya mampu bertahan tiga bulan, Gasperini kemudian menangani Palermo. Di klub asal pulau Sicilia itu berakhir dengan pemecatan, Gasperini malah membawanya ke jurang degradasi pada musim 2012-2013.
Selepas dipecat Palermo dan sempat beberapa bulan menggangur kemudian dia kembali ke Genoa pada 2013 Selama kurang lebih tiga musim di Genoa, Gasperini mampu mengembalikan nama besarnya, meski tak pernah membawa Genoa mengakhiri musim Serie A di posisi empat besar.
Prestasi terbaik di klub itu terjadi pada musim 2014-2015, ia membawa Genoa mengakhiri musim dengan finis di posisi ke-6. Selebihnya, ia membawa Genoa mengakhiri musim dengan tercecer di peringkat ke-10 (2015-2016) bahkan peringkat ke-14 (2013-2014).
Berbekal pengalaman-pengalaman itulah, ia kemudian menerima pinangan dari Atalanta. Gasperini kemudian dipercaya sebagai pelatih utama Atalanta pada 14 Juni 2016. Bersama Gasperini, Atalanta menjelma sebagai kekuatan baru yang ditakuti di Liga Italia.
Kendati pada musim pertamanya bersama klub berjulukan La Dea itu tidak berjalan mulus. Dari empat laga awal di musim 2016-2017, Atalanta secara beruntun menderita kekalahan. Sontak berhembus kencang bahwa dirinya akan dipecat.
Akan tetapi, Gasperini bersyukur mempunyai bos klub seperti Antonio Percassi yang penuh kesabaran dan tanpa keraguan, kepada para pemain ia mengatakan masih mempercayai Gasperini yang menurutnya adalah seorang pelatih terbaik dan dia tak tersentuh.