Salah satu contoh terbaik laporan jurnalistik tentang sepak bola adalah yang ditulis dengan genre penulisan berbeda dengan para jurnalis lainnya.
Sudah sejak lama, media sepak bola isinya selalu penuh misteri dan kabar burung yang sulit dipercaya.
Tak hanya sukar dipercaya, kabar terkini dari beberapa sumber di Eropa terkadang tidak menerapkan standar jurnalistik yang baik, seperti halnya rumor tentang pemain acapkali hanya pemanis berita dan clickbait semata.
Meskipun saat ini semuanya serba tidak pasti akibat pandemi Covid-19, tapi setiap hari isu-isu seputar pemain dan klub sepak bola tidak pernah berhenti. Sampai pada saat ini para penikmat sepak bola masih menanti kabar terbaru dari perkembangan tentang kepastian lanjutan kompetisi musim ini.
Bagi yang sering berselancar di Twitter atau media sosial lainnya, selalu ada saja info-info terkini yang dikabarkan oleh para jurnalis maupun pakar sepak bola dunia. Salah satunya yang sering ditunggu adalah liputan khusus soal berita transfer pemain.
Nah, terkait soal liputan berita transfer pemain, kita semua sepakat dong ya menanti ulasan dari seorang Fabrizio Romano. Siapakah dia? Mari kita bahas.
Romano adalah salah satu jurnalis sepak bola kenamaan asal Italia. Biasanya ia sering menyebarkan informasi terkininya begitu saja di akun pribadinya, yang selalu dinantikan oleh para penikmat sepak bola sealam dunia.
Sebelum menjelaskan kiprah Romano sebagai jurnalis sepak bola, seorang pelatih berkelas seperti Jose Mourinho, pernah melontarkan pujian kepada media massa di Italia.
Menurutnya, para jurnalis di Italia paling cerdas dibanding dengan media-media di negara lain dalam hal mengulas sepak bola. Mourinho memandang para jurnalis sepak bola di Italia tidak hanya berbicara soal kontroversi, tetapi sering mengkritisi taktik dan membahas kelemahan tim.
Meskipun begitu, beberapa jurnalis sepak bola di Italia tak semuanya memiliki kemampuan soal analisis taktik dan strategi, bahkan memang di antara para jurnalis tersebut memiliki berbagai macam spesialisasi dalam liputannya, seperti halnya Romano.
Meski usianya masih muda, sekitar 26 tahun, namun Romano adalah salah satu jurnalis yang kredibel, ia memang memiliki spesialisasi dalam soal liputan transfer pemain. Dirinya kerap memposting segala sesuatu yang memang menjadi topik hangat. Bahkan ia memiliki 800 ribu pengikut di Instagram dan Twitter.