Hantu-hantu berkeliaran karena Covid-19. Yang kemudian bisa diartikan, kota-kota di Indonesia akan menjadi kota hantu karena semua penduduknya punah terserang Covid-19. Ahhh semoga tidak seperti itu dan hanya sebuah cerita dalam film.
Keresahan saya dan sebagian besar masyarakat Indonesia ada yang menyelusup dalam jiwa kita, mengalir ke sekujur tubuh kita, terbawa oleh aliran darah ke otak kita, sebuah informasi yang mengatakan bahwa ketakutan, kecemasan, perasaan was was tengah menghantui kehidupan di luar sana.
Virus corona betul-betul membuat merana. Tak hanya warga Jakarta, nasib serupa juga dialami warga di sekitarnya, Depok, Bogor, Bekasi, maupun Tangerang. Bahkan, sejujurnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia termasuk ke kampung halaman saya di Ciamis.
Jakarta tercatat sebagai kota paling banyak terinfeksi corona. Wajar, mengingat Jakarta merupakan kota yang paling padat penduduk dan sebagai pintu masuk paling ramai dari dalam maupun ke luar negeri.
Tapi kabar baiknya, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dengan peralatan canggih dan lengkap juga ada di Jakarta. Paling tidak, penderita corona akan jauh lebih baik penanganannya ketimbang rumah sakit di daerah.
Meski belum sempurna, Jakarta sudah memiliki protokol penanganan virus Corona. Teknologi bisa membantu melengkapi. Aktifitas keramaian di gedung, pasar, mall, yang masih diizinkan dibuat standarnya, ada pemeriksaan. Aktifitas bisa jalan, jika ada SOP. Sehingga Jakarta bukan kota mati.
Suatu hari nanti saya bakal bilang ke anak cucu bahwa: Jakarta bukan lagi kota yang tidak pernah mati, Jakarta pernah jadi kota mati, namun untuk dapat hidup kembali menata hari.
Dengan adanya rasa takut, seorang hamba akan termotivasi untuk rajin mencari ilmu dan beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, rasa takut inilah yang juga dapat mencegah keinginan untuk berbuat maksiat. Allah berfirman, "(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat," (QS al-Anbiya: 49).***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H