Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Teladan di Sekitar Kita

2 Agustus 2021   13:31 Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kisah teladan orang -- orang yang terbukti telah menjadikan diri mereka bermanfaat bagi banyak orang ataupun bagi mahluk hidup lainnya merupakan anugerah bagi kita yang ingin berbuat serupa.

Mengapa bisa dijadikan teladan ? Hal ini tentu karena sikap ataupun perbuatan yang dilakukan oleh mereka  merupakan bukti nyata kebaikan yang memang seharusnya dimiliki dan direalisasikan oleh setiap orang. 

Namun nyatanya tidak semua orang yang mau atau bisa  menerapkan perbuatan baik tadi. Kemudian pertanyaan lain lagi, mengapa kita harus mencontoh sikap tauladan mereka ? apakah tidak ada yang lain ? atau bisakah mengambil sikap teladan dari sekitar kita saja atau bahkan diri kita sendiri mungkin bisa dijadikan contoh sikap teladan ?

Sebenarnya kisah -- kisah dari tokoh -- tokoh terkenal yang kemudian akan  kita teladani bukan berarti wajib hanya dari tokoh -- tokoh itu saja, bisa dari kisah -- kisah orang lain yang memang bisa dijadikan  teladan. 

Namun sebenarnya pemakaian kisah tokoh -- tokoh sebagai contoh teladan merupakan daya tarik bagi kita agar bersemangat melakukan kebaikan -- kebaikan yang bisa bermanfaat bagi banyak orang atau mahluk lainnya. Adapun kisah teladan yang bisa kita teladani sebenarnya bisa diambil dari sekitar kita.

Penting untuk disadari bahwa sebenarnya banyak yang bisa dipelajari atau diteladani dari orang -- orang yang ada di sekitar kita. Benarkan demikian ? Kita pasti tahu bahwa manusia pasti diberikan kelebihan dan kekurangan. Manusia pasti mempunyai sisi baik dan sisi buruk, maksudnya setiap manusia pasti pernah melakukan kebaikan dan keburukan. 

Ketika manusia melakukan kebaikan maka sebenarnya bisa diikuti atau diapresiasi, bahkan jika kebaikan yang dilakukan mempunyai manfaat yang besar bisa dijadikan sebagai tauladan serta diikuti. Namun demikian mengapa kita terkadang lebih senang mengambil kisah teladan dari para tokoh?

Hal ini mungkin bisa dijelaskan sebagai berikut : banyak dari kita jarang mengambil keteladanan dari sekeliling kita walaupun mungkin ada yang melakukan suatu kebaikan dengan manfaat yang banyak karena mungkin kita tahu keseharian dari orang yang melakukan kebaikan tadi termasuk kekurangan (keburukan) yang pernah dilakukannya sehingga kita kurang respek untuk mengikuti atau meneladaninya. 

Namun ketika mengambil contoh keteladanan dari orang yang tidak diketahui atau kurang dikenal atau suatu tokoh, kita bisa lebih respek karena kita tidak mengetahui keburukan orang atau tokoh tadi.  Kita hanya mengetahu kejadian yang baik atau aktifitas yang bermanfaat yang dilakukan oleh orang lain atau tokoh tadi.

Namun demikian alangkah baiknya tetap harus melakukan suatu kegiatan yang bermanfaat baik terinspirasi oleh orang lain atau tidak. Bila terinspirasi dengan orang lain janganlah kita melihat keburukan yang pernah dibuatnya agar tetap bersemangat mencontoh kebaikan yang pernah dilakukannya bahkan lebih baik lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun