Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyaring Sisi Kemanusiaan

4 Maret 2020   15:01 Diperbarui: 4 Maret 2020   16:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika manusia melakukan semua kegiatannya, tentu harus berhubungan dengan manusia lain karena tidak ada manusia yang dapat hidup secara sendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang harus bergaul dan membutuhan orang lain dalam hidupnya.

Betapapun manusia tersebut adalah seorang raja atau kaisar tentu tidak dapat melakukan aktivitasnya sendiri, bahkan semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin banyak dia membutuhkan orang lain.

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan. Berbagai anugerah diberikan kepada manusia untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Makhluk-makhluk lain mungkin banyak yang lebih besar dan lebih kuat dari manusia, namun semuanya dapat ditundukkan oleh manusia karena manusia merupakan makhluk yang berpikir sehingga dapat mengetahui bagaimana menguasai makhluk-makhluk lainnya tersebut.

Manusia memang tidak mempunyai sayap seperti burung untuk terbang di angkasa, namun faktanya manusia dapat bepergian ke ruang angkasa, tempat yang jauh lebih tinggi dan tidak dapat dicapai oleh jenis burung apapun.

Begitu juga manusia tidak mempunyai insang untuk berenang, namun buktinya manusia dapat menyelam ke dalam samudera untuk melakukan berbagai aktivitas. Berbagai hal yang dilakukan oleh makhluk-makhluk lain, maka manusia juga berusaha untuk menggapainya bahkan melampauinya.

Manusia memang dianugrahi kecerdasan, namun demikian manusia juga diberikan banyak kelemahan oleh Yang Maha Kuasa. Contoh yang paling terbaru adalah adanya penyakit yang disebabkan oleh virus Korona atau Covid-19.

Siapa yang menduga sebelumnya bahwa virus ini sekarang terkenal di seluruh dunia. Manusia di bumi dibuat kalang kabut akibat penyakit yang ditimbulkannya. Tetapi tahukan anda, berapa ukuran virus tersebut?

Sangaaat kecil, hanya beberap mikron meter saja, yang bila dilihat dengan mikroskop biasa tidak tampak apalagi dengan mata biasa. Namun makhluk kecil tersebut mampu menggemparkan manusia di bumi ini. Berbagai sektor kehidupan mulai perdagangan, olahraga, wisata, sampai ke bursa saham yang dikelola manusia mampu dibuat jungkir balik akibat wabah penyakit Corona.

Kini banyak orang berusaha mencari penjagaan dari virus tersebut dengan minimal memakai masker, sehingga stok masker di banyak tempat ludes tidak bersisa padahal harga jual yang ditawarkan sudah melambung tinggi.

Begitu juga banyak pasar swalayan di banyak kota diserbu oleh para pembeli untuk memborong bahan makanan seakan-akan tidak akan ada hari esok lagi. Kepanikan yang ditimbulkan oleh kelakuan manusia tersebut bahkan melebihi ancaman virus itu sendiri.

Lalu di manakah kecerdasan yang selama ini dimiliki manusia jika semuanya harus dilakukan dengan cara berebutan dengan diiringi sikap serakah?

Belum lagi hati nurani manusia menjadi kosong bila melihat kelakuan seperti itu. Apakah mereka tidak memikirkan orang lain juga memerlukannya? Mengapa harus serakah menghabiskan stok yang mungkin banyak akan terbuang percuma. Bukankah selama ini diajarkan bila berbuat kebaikan maka pasti akan membuahkan kebaikan juga?

Memang penyakit Corona harus diwaspadai, namun nilai kemanusiaan pada setiap diri manusia jangan dikorbankan. Yakinlah bahwa Tuhan YME, Allah SWT, pasti menolong orang-orang yang mau menolong orang lain. Berdoalah meminta pertolongan kepada-Nya, pasti ditolong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun