Menteri - menteri yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo dalam masa pemerintahannya baik di periode pertama maupun kedua, sebagiannya merupakan orang -- orang yang tidak disangka -- sangka.
Untuk periode pertama, nama menteri yang paling fenomenal dan tidak diduga banyak orang adalah Susi Pudjiastuti. Pada periode kedua, menteri dari figur yang tidak diduga sebelumnya yaitu Nadiem Makarim.
Seorang Susi Pudjiastuti ketika diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan merupakan sesuatu yang sangat menghebohkan di jagad nusantara.
Bagaimana tidak, pendidikan beliau tidak sampai selesai SLTA namun diangkat menjadi punggawa yang membidangi kelautan dan perikanan di Indonesia.
Hal ini menjungkirbalikkan semua prediksi dan kebiasaan yang ada selama ini, dimana seorang menteri haruslah berpendidikan tinggi bahkan kalau mungkin bergelar profesor karena akan memegang instansi yang sangat besar yang membidangi suatu urusan se-Indonesia.
Bahkan dengan dilantiknya beliau sebagai seorang menteri banyak bertebaran meme yang menggambarkan tidak usah sekolah tinggi -- tinggi karena bisa lah nanti jadi menteri.
Selain latar belakang pendidikan formal yang dianggap sangat tidak meyakinkan, karakter Bu Susi, begitu beliau ingin disebut, juga terbilang sangat nyentrik.
Beliau tidak mau kaku dalam berpakaian maupun berpenampilan apalagi jika sudah turun langsung ke lapangan. Suasana begitu cair ketika beliau sudah masuk ke dalam masyarakat sehingga masyarakat tidak merasa sungkan lagi mengutarakan pendapatnya kala Bu Susi sudah ditengah -- tengah mereka.
Jangan pernah berpikiran kalau beliau berada di tengah masyarakat maka beliau akan bersifat formal / jaim, namun sebaliknya suasana santai dan penuh keakraban yang terjadi.
Namun demikian, jangan remehkan Bu Susi. Pendidikan formal beliau mungkin tidak seberapa, tapi Back Ground beliau di dunia perikanan menunjukkan bahwa Bu Susi sudah khatam permasalahan akan dunia perikanan.
Usaha Beliau di bidang perikanan dimulai dari nol, mulai dari jual beli ikan eceran di pelabuhan Pangandaran hingga akhirnya mempunyai armada puluhan pesawat terbang untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.