Setiap orang tentu mendambakan memiliki pekerjaan yang enak dan nyaman walaupun kenyamanan tersebut berbeda -- beda menurut orang yang berlainan. Namun demikian umumnya bagi para pencari pekerjaan pemula sesungguhnya mendapatkan pekerjaan awal terlebih dahulu sudah merupakan kegembiraan yang luar biasa walaupun mungkin pekerjaan tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan awal mereka, setidaknya mereka sudah mendapatkan pegangan untuk identitas mereka.
Dapat dilihat setiap ada pembukaan bursa kerja bisa dipastikan akan dipenuhi oleh para pencari kerja baik yang sudah bekerja sebelumnya maupun yang memang belum bekerja. Dari sekian banyak pembukaan lowongan pekerjaan, saat ini bisa dipastikan lowongan atau seleksi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah yang paling ditunggu -- tunggu dan paling banyak pelamarnya. Hal ini karena posisi PNS dianggap sangat stabil dan  mempunyai penghidupan yang terjamin. Namun untuk menjadi CPNS (PNS) harus terlebih dahulu mengikuti seleksi yang semakin ketat. Terlebih seleksi CPNS model baru yang mana semua formasi baik di Pusat (kementerian / lembaga negara) maupun di Pemerintah Daerah sudah terpusat melalui Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara serta mendaftar melalui website Badan Kepegawaian Negara (BKN). Seleksi bersama itulah sebutan populernya.
Setiap pelamar hanya bisa mendaftar dan memilih satu formasi saja. Hal ini membuat setiap pelamar harus benar -- benar selektif  dalam memilih dimana peluang terbesar yang mungkin bisa diambil sehingga bisa lulus dari seleksi tersebut dan diterima sebagai CPNS. Pengalaman pada tahun 2018, banyak pelamar yang berasal dari kota -- kota besar memilih daerah -- daerah kecil bahkan sampai daerah perbatasan atau daerah kepulauan sebagai target mereka ikut seleksi CPNS.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mereka merasa lebih mampu bersaing daripada peserta lokal di daerah tersebut. Resikonya mereka akan ditempatkan di daerah -- daerah perbatasan atau daerah kepulauan, namun bagi kebanyakan mereka hal tersebut tidak lagi menakutkan asalkan mereka lulus dari seleksi CPNS. Faktanya memang banyak peserta dari kota -- kota besar yang lulus dari seleksi CPNS Â di tahun 2018 di daerah - daerah terpencil / perbatasan / kepulauan.
Melihat gejala tersebut, banyak peserta lokal merasa keberatan sehingga mereka menyuarakan hal ini kepada pemerintah daerah termasuk kepada wakil -- wakilnya di dewan. Selain aspirasi tersebut, kenyataannya tidak sedikit peserta dari luar daerah ketika sudah menjadi PNS dalam beberapa waktu kemudian meminta pindah ke tempat lain, walaupun sebelumnya sudah ada perjanjian, namun banyak yang akhirnya bisa pindah dengan berbagai pertimbangan. Hal ini tentu merugikan bagi daerah tersebut. Adanya hal -- hal tersebut menjadi masukan bagi pemda ataupun dewan setempat untuk mencoba "menyelamatkan" putera daerah agar lebih banyak diterima sebagai CPNS, sehingga pada seleksi CPNS 2019 / 2020 ada beberapa daerah menerapkan strategi dalam hal seleksi pendafataran CPNS.
Kebijakan -- kebijakan tersebut diantaranya adalah :
- Para peserta ketika mendaftar harus menyerahkan langsung berkas fisik kepada panitia sebelum berakhir masa pendaftaran. Hal ini tentu akan membuat peserta dari luar berpikir beberapa kali. Perlu diketahui bahwa jarak masa pendaftaran dengan masa tes masuk adalah beberapa bulan, sehingga biaya yang dikeluarkan cukup besar, baik peserta tersebut mau menunggu sampai ujian ataupun pergi -- pulang, serta belum ada jaminan lulus.
- Bagi peserta yang ber-KTP bukan daerah yang dituju, maka IPK peserta tersebut harus lebih tinggi dari IPK peserta lokal.
Strategi ini tentu harus dikaji ulang apakah tidak menyalahi ketentuan yang berlaku serta harus dihitung plus minusnya bagi daerah. Bagaimanapun suatu daerah akan lebih cepat berkembang bila mau menerima kehadiran pendatang dengan catatan perlu juga seleksi bagi para pendatang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H